Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Industri mobil listrik semakin meriah dengan kehadiran Seres E1, yang siap memulai produksi pada akhir Agustus 2023 setelah resmi diperkenalkan ke publik Indonesia.
Mobil listrik ini mendapatkan sorotan sejak pertama kali muncul dalam pameran otomotif di Indonesia.
Tahap awal pengenalan Seres E1 terjadi pada bulan Mei ketika acara Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 digelar.
Pada saat itu, langkah penting diambil dengan membuka keran pemesanan bagi konsumen, meskipun harga resminya masih belum diumumkan.
Ukurannya yang mungil dan daya tarik sebagai mobil listrik memberikan antusiasme tersendiri di antara pengunjung acara.
Pada bulan berikutnya, Seres E1 tampil memukau di Jakarta Fair 2023 yang berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Keberadaannya semakin diperkuat ketika ia turut meramaikan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
Acara otomotif tahunan ini menjadi pentas spesial karena di sinilah PT Sokonindo Automobile selaku Agen Pemegang Merek (APM) DFSK dan Seres mengumumkan harga resmi dari mobil listrik ini.
Secara spesifik, harga Seres E1 ditetapkan sebesar Rp189 juta untuk Type B, sementara untuk Type L dihargai sekitar Rp219 juta On The Road (OTR) di Jakarta.
Harga yang kompetitif ini tentunya menjadi daya tarik sendiri bagi calon konsumen yang tertarik dengan mobil listrik.
Produksi Seres E1 akan dilakukan secara lokal di pabrik milik Sokonindo Automobile yang terletak di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
Pabrik ini akan memproduksi Seres E1 berdampingan dengan mobil DFSK. Menurut Achmad Rofiqi, Marketing Head Sokonindo Automobile, proses produksi akan dimulai pada akhir Agustus dan unit-unit pertama diharapkan dapat dikirim kepada konsumen pada bulan September.
Namun, saat ini Seres E1 masih menggunakan skema Completely Knock Down (CKD) dan belum melibatkan komponen lokal dalam proses produksinya.
Perusahaan memiliki rencana ke depan untuk menggunakan lebih banyak komponen lokal khusus untuk mobil listrik ini guna memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu di atas 40 persen, untuk memenuhi syarat insentif atau diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Achmad Rofiqi menjelaskan bahwa proses lokalitasasi komponen masih dalam tahap pengembangan, dan perusahaan akan mengupayakan untuk memenuhi persyaratan pemerintah terkait TKDN.
Meskipun detail mengenai jumlah komponen lokal yang akan digunakan masih belum diungkap, tetapi niat baik untuk berkolaborasi dengan industri komponen dalam negeri terus dijaga.
Seres E1 akan dijual melalui jaringan distribusi yang sama dengan produk DFSK.
Meskipun begitu, hanya sejumlah diler DFSK tertentu, terutama yang berlokasi di kota-kota besar, yang akan berperan dalam memasarkan Seres E1.
Dengan perjalanan yang telah ditempuh mulai dari peluncuran hingga persiapan produksi, Seres E1 siap menjadi salah satu pionir dalam menggerakkan industri mobil listrik di Indonesia.
Dengan harga yang terjangkau dan komitmen untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal, Seres E1 memberikan gambaran positif tentang masa depan mobilitas yang lebih berkelanjutan di tanah air.