BERITA

Pintu Didobrak: Tragedi Pria di Kelapa Tiga Permai, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung Ditemukan Meninggal Tergantung di Kamar Mandi

175
×

Pintu Didobrak: Tragedi Pria di Kelapa Tiga Permai, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung Ditemukan Meninggal Tergantung di Kamar Mandi

Sebarkan artikel ini
Pintu Didobrak, Pria di Kelapa Tiga Permai Tanjungkarang Barat Bandar Lampung ini Ditemukan Meninggal Tergantung di Kamar Mandi
Pintu Didobrak, Pria di Kelapa Tiga Permai Tanjungkarang Barat Bandar Lampung ini Ditemukan Meninggal Tergantung di Kamar Mandi

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Seorang pria ditemukan tergantung diduga bunuh diri di Jalan Sisingamangaraja Gang Juwed RT 04 LK 1 Kelurahan Kelapa Tiga Permai, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung, pada Selasa (19/3/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban yang diidentifikasi sebagai Samin (50), seorang bujangan, mengakhiri hidupnya dengan tragis.

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh saksi, Nurdin (55), dan Wati (60), kakak korban, yang tinggal di sekitar tempat kejadian.

Menurut informasi dari Polsek Tanjungkarang Barat, Wati mencoba mengirim makanan pada Jumat (15/3/2024), namun tidak mendapat respon dari korban yang tinggal sendirian di dalam rumah.

Pada Selasa, sekitar pukul 15.55 WIB, Nurdin yang merupakan tetangga korban, bersama dengan rekan lainnya, memutuskan untuk membuka paksa pintu menggunakan linggis karena korban tidak muncul selama beberapa hari.

Baca Juga:  Optimalkan Keterampilan Konstruksi: Pelatihan Ketrampilan Pekerjaan Dinding oleh Prodi Teknik Sipil Teknokrat Indonesia

Saat pintu terbuka, Nurdin dan rekan-rekannya disambut oleh pemandangan mengerikan: tubuh korban tergantung di dalam kamar mandi.

Tim Inafis Polresta Bandar Lampung tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 17.25 WIB untuk melakukan identifikasi lebih lanjut.

Dari hasil identifikasi, ditemukan bahwa korban telah meninggal sekitar empat hari sebelumnya. Mayat korban ditemukan dalam posisi berdiri dengan leher terjerat tali tambang warna biru, disertai dengan keberadaan ember yang diduga sebagai tempat pijakan pertama.

Atas permintaan keluarga korban, termasuk dari Wati, tidak dilakukan otopsi lebih lanjut, dan surat pernyataan bermaterai dibuat sebagai bukti kesepakatan.

Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek untuk dilakukan visum lebih lanjut.

Baca Juga:  Tragedi di Pantai Bana: Pemancing Pasar Senin Tewas Terseret Ombak

Kepergian Samin meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Semoga dia mendapatkan kedamaian di alam selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *