BERITA

Mahasiswa FKIP Unila Raih Emas dan Perak di Kompetisi IICE, UTM Malaysia

132
×

Mahasiswa FKIP Unila Raih Emas dan Perak di Kompetisi IICE, UTM Malaysia

Sebarkan artikel ini
Tiga Mahasiswa FKIP Unila Sabet Medali Emas dan Perak di Kompetisi IICE di UTM Malaysia
Tiga Mahasiswa FKIP Unila Sabet Medali Emas dan Perak di Kompetisi IICE di UTM Malaysia

Media90 – Tiga mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) berhasil meraih medali emas dan perak pada ajang International Innovation Competition in Education (IICE) di Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Rabu (17/7/2024).

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Jihan Umi Tama Farasiska (Pendidikan Matematika 2021), Yardan Permata Nurhadian (Pendidikan Biologi 2021), dan Ulfa Novitasari (Pendidikan Sejarah 2021).

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Persatuan Pendidikan Sains dan Matematik Johor (PPSMJ) bekerja sama dengan Faculty of Social Sciences and Humanities (FSSH) Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Proyek inovasi pendidikan yang mereka buat antara lain: Connecting Mathematics and Technology Through Scratch Projects: A Steam-Integrated Mathematics Learning Innovation for Junior High School Students (oleh Jihan), Cell-Meme-Dia: Cell-Meme Media (oleh Yardan), dan Hisgo (History Government): Virtual Reality-Based History Learning Media In STEM Learning to Improve High School (oleh Ulfa).

Baca Juga:  Kejayaan Dua Mahasiswa FEB Unila: Menangkan Kompetisi Essay Nasional NEC di Universitas Medan

Jihan Umi Tama Farasiska, salah satu peraih medali emas, memaparkan alur pendaftaran, seleksi tingkat kampus hingga berhasil mewakili fakultas untuk presentasi poster inovasi secara luring.

Berawal dari rekomendasi dosen dan ketua program studi, Jihan bersama Yardan dan Ulfa memutuskan untuk mengikuti kompetisi tersebut.

Latar belakang jurusan mereka menjadi motivasi untuk berpartisipasi sekaligus menunjukkan kemampuan diri dalam bidang Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics (STEAM).

“Ketika kami diberi kesempatan untuk mengikuti kompetisi tersebut, pastinya tidak mau melewatkan peluang tersebut. Selain itu, saya tertarik dengan bidang kompetisi ini yang sejalan dengan minat saya, terutama peran saya sebagai calon pendidik,” kata Jihan pada Jumat (26/7/2024).

Baca Juga:  Memperingati HUT ke-26 P3UW Lampung: Pengajian Akbar Pada 8 Oktober 2024

Melalui proses seleksi poster yang ketat, mereka berhasil lolos ke tahap selanjutnya melalui pesan dari email. Bahkan, Jihan dan Yardan tidak menyangka saat berhasil mewakili fakultas untuk hadir secara offline di UTM.

Pada tahap presentasi, masing-masing peserta lomba diberikan waktu sekitar tujuh menit untuk mempresentasikan inovasinya, ditambah dengan sesi tanya jawab oleh para juri dan audiens selama lima menit.

Selama proses perlombaan, seluruh seleksi dilakukan dengan cukup ketat melalui presentasi pemaparan ide inovatif dalam pembelajaran. Inovasi yang diajukan harus sesuai dengan pendekatan kompetisi yaitu pendekatan STEAM.

“Kalau berbicara soal inovasi, waktu itu yang terlintas di dalam pikiranku adalah bagaimana caranya untuk dapat menghubungkan matematika dengan teknologi, karena mengingat pembelajaran abad 21 saat ini lebih mengutamakan pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi,” ujar Jihan.

Jihan bersama Yardan dan Ulfa adalah contoh inspiratif bagi seluruh mahasiswa di Unila. Mereka membuktikan bahwa inovasi dalam pembelajaran dapat memberikan akses kepada semua orang akan tren terkini yang selalu berkembang di setiap bidang pembelajaran.

Baca Juga:  Badai Petir Terbentuk Akibat Letusan Gunung Ibu

Jihan berpesan agar jangan pernah takut untuk berkompetisi, karena ide-ide inovatif yang dimiliki tidak akan berguna jika hanya terjebak dalam pikiran semata.

Bagi Jihan, dunia pendidikan khususnya di Indonesia saat ini membutuhkan inovasi-inovasi pembelajaran untuk mencapai pendidikan yang maju seperti yang dicita-citakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *