Media90 – Dalam menjalankan proses penunjukan atau rekomendasi calon kepala daerah (cakada) di Lampung, DPD Demokrat Lampung menegaskan sikap objektifnya. Hal ini dilakukan demi menjaga jalannya pilkada agar berlangsung dengan damai.
Ketua DPD Demokrat Lampung, Edy Irawan Arief, menekankan bahwa penilaian objektif dilakukan melalui mekanisme survei. Survei tersebut dilakukan kepada seluruh kandidat melalui lembaga yang telah disiapkan oleh DPP Demokrat.
“Ukuran yang paling objektif adalah survei. Kalau di daerah lebih dari satu (kandidat), maka yang menentukan survei nantinya,” ujar Edy Irawan Arief pada Minggu, 2 Juni 2024.
Ia juga menyebutkan bahwa untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung, ia telah mendapatkan surat tugas dari DPP sebagai calon wakil gubernur Lampung.
Namun, ia menyatakan kesiapannya jika partai lain ingin berkoalisi dengan Demokrat dan menginginkan sosok lain.
“Jika ada yang menginginkan sosok Jawa dan NU, kita memiliki sosok yang sesuai. Saya tidak memiliki masalah, saya sepenuhnya ikhlas,” tambahnya.
Demokrat Lampung juga telah menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan mengundang para kandidat di Hotel Grand Mercure pada 1 Juni 2024.
Sebanyak 120 kandidat Cakada dan Cawakada mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut.
Dalam proses penjaringan DPD Demokrat, terdapat total 9 calon gubernur Lampung dan 5 calon wakil gubernur. Hasil Rakerda menunjukkan bahwa Partai Demokrat mencari dan mengusung Cakada yang berintegritas.
Beberapa persyaratan yang menjadi fokus Demokrat Lampung dalam mencari Cakada adalah kemampuan dalam menjalin komunikasi dan berkoalisi dengan baik, memiliki moral dan etika yang baik, dukungan dari masyarakat luas, serta kesiapan dalam pembiayaan politik.
“Setiap calon kepala daerah yang mendaftar di Demokrat memiliki peluang yang sama untuk mendapatkan rekomendasi,” tegasnya.