OTOMOTIF

Mobil Rakyat vs. LCGC: Perspektif Toyota yang Berbeda

134
×

Mobil Rakyat vs. LCGC: Perspektif Toyota yang Berbeda

Sebarkan artikel ini
Toyota Bilang Mobil Rakyat Berbeda Dengan LCGC
Toyota Bilang Mobil Rakyat Berbeda Dengan LCGC

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – PT Toyota Astra Motor (TAM) mengklaim bahwa program mobil rakyat akan memiliki perbedaan signifikan dengan program Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), yang lebih dikenal sebagai low cost green car (LCGC).

Wacana mengenai program mobil rakyat ini pertama kali muncul dari Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada tahun 2021.

Menurut Agus Gumiwang Kartasasmita, program mobil rakyat seharusnya tidak dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc, dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 80 persen.

Ini mirip dengan skema awal LCGC pada tahun 2013 yang dikenakan PPnBM sebesar 0 persen. Harga yang cocok untuk program mobil rakyat ini dianggap harus berada di bawah Rp250 juta.

Baca Juga:  Antisipasi Grand Debut Hilux Rangga: Toyota Geser ke Mode Siap-Siap

Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM, menyatakan bahwa program mobil rakyat akan memiliki perbedaan mendasar dengan program LCGC.

Menurutnya, LCGC fokus pada emisi dan efisiensi bahan bakar, sedangkan program mobil rakyat lebih menitikberatkan pada harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Suwandy menambahkan bahwa mobil dengan harga di bawah Rp250 juta tidak dapat disebut sebagai barang mewah, melainkan masuk dalam kategori kendaraan kelas menengah yang biasa dimiliki oleh masyarakat Indonesia.

Meskipun beberapa model LCGC saat ini memiliki harga di bawah Rp250 juta, bahkan ada yang di bawah Rp180 juta, Toyota meyakini bahwa program mobil rakyat akan memiliki perbedaan signifikan dengan LCGC yang sudah ada.

Baca Juga:  Meraih Impian: Para Pemenang Kontes Seni Toyota Dream Car Ke-17

Toyota berharap bahwa isu mengenai program mobil rakyat ini dapat membangkitkan kembali semangat industri otomotif di Indonesia.

Pasar mobil roda empat di Tanah Air dalam satu dekade terakhir dinilai stagnan, dengan penjualan yang belum mencapai satu juta unit sejak tahun 2013.

Hadirnya LCGC pertama kali di Indonesia berhasil memberikan kontribusi lebih dari 30 persen terhadap penjualan kendaraan roda empat secara nasional, terutama pada tahun 2013 yang mencatat rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah.

Diharapkan dengan adanya program mobil rakyat ini, pasar otomotif Indonesia dapat kembali menggeliat dan meningkatkan penjualan kendaraan bermotor secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *