OTOMOTIF

Misteri Terpecahkan: Hyundai Rilis Mobil Listrik Terbaru di Bawah Nama Ioniq 5

257
×

Misteri Terpecahkan: Hyundai Rilis Mobil Listrik Terbaru di Bawah Nama Ioniq 5

Sebarkan artikel ini
Waktu Perkenalan Mobil Listrik Baru Hyundai Di Bawah Ioniq 5 Terungkap
Waktu Perkenalan Mobil Listrik Baru Hyundai Di Bawah Ioniq 5 Terungkap

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah mengonfirmasi rencananya untuk memperkenalkan mobil listrik baru di pasar Indonesia.

Kabar baiknya, harga mobil listrik Hyundai tersebut diproyeksikan lebih terjangkau, membuka peluang bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia, mengungkapkan bahwa Hyundai telah melakukan investasi besar di Indonesia, dengan potensi investasi lanjutan di masa depan.

Ini menciptakan peluang untuk meningkatkan produksi dan merilis berbagai model mobil listrik.

“Dengan investasi yang kami lakukan, kami ingin memunculkan varian-varian baru, di bawah Ioniq 5.

Mungkin tahun depan kami akan memperkenalkan varian yang lebih terjangkau,” kata Soerjopranoto dalam diskusi “Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia.”

Jika mobil listrik Hyundai yang akan datang berada di bawah Ioniq 5, dipastikan harganya akan jauh lebih terjangkau, mungkin tidak melebihi Rp700 juta.

Hyundai saat ini menawarkan empat varian Hyundai Ioniq 5, dengan harga termurah Rp766 juta dan tertinggi Rp877 juta On The Road (OTR) Jakarta.

Soerjopranoto juga merinci rencana untuk merilis model listrik lain dengan harga lebih tinggi dan kapasitas penumpang yang lebih besar.

“Kami tidak menutup kemungkinan memperkenalkan model di atas Ioniq 5. Saat ini kami belum memiliki model 7 seater, yang sangat disukai masyarakat Indonesia. Hyundai berpotensi memperkenalkan kendaraan listrik 7 seater di Indonesia,” jelas Soerjopranoto.

Dalam konteks insentif, Soerjopranoto berharap pemerintah membuat perbedaan antara mobil listrik yang didatangkan secara terurai (CKD) dan yang dibawa utuh (CBU).

Menurutnya, skema insentif harus mempertimbangkan pengaruhnya terhadap cadangan devisa dan kontribusi terhadap lingkungan.

“Kendaraan listrik yang mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak dan kontribusi terhadap lingkungan seharusnya mendapatkan insentif lebih besar,” tandasnya.

Dengan rencana ini, Hyundai memberikan kontribusi positif dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus mendukung misi keberlanjutan dan keberagaman produk di pasar otomotif Tanah Air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *