OTOMOTIF

Menko Luhut Munculkan Harapan: Produsen Siap Jual Mobil Listrik Murah!

287
×

Menko Luhut Munculkan Harapan: Produsen Siap Jual Mobil Listrik Murah!

Sebarkan artikel ini
Menko Luhut Munculkan Harapan Produsen Siap Jual Mobil Listrik Murah!
Menko Luhut Munculkan Harapan Produsen Siap Jual Mobil Listrik Murah!

Media90 – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa produsen mobil listrik ternama dunia akan segera memasuki pasar Indonesia dan akan menjual produknya dengan harga terjangkau.

Pengumuman ini dibuat langsung oleh Menko Luhut saat menghadiri acara groundbreaking proyek pembangunan pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia di Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (20/6/2023).

Menurut Menko Marves Luhut, produk mobil listrik (Electric Vehicle/EV) yang akan diproduksi oleh produsen tersebut sangat cocok dengan selera masyarakat Indonesia dan akan dijual dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, mereka juga meminta bantuan dalam memperoleh suplai tembaga untuk produksi mobil listrik mereka di Indonesia.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima proposal investasi dari produsen mobil listrik tersebut pada minggu sebelumnya.

Investasi ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan pembentukan jaringan distribusi di dalam negeri.

Namun, Menko Luhut tidak memberikan rincian mengenai nama produsen mobil listrik yang dimaksud.

“Dengan nilai investasi sebesar 1,3 miliar dolar AS (sekitar Rp19,5 triliun), ini akan menjadi perubahan besar dalam industri otomotif,” ujar Luhut.

Baca Juga:  Memulai Era Baru: Neta Perdana Produksi Mobil Listrik Lokal V-II di Bekasi

Melihat situasi ini, Menko Luhut menekankan pentingnya strategi hilirisasi timah, tembaga, nikel, kobalt, dan bauksit yang dimiliki Indonesia untuk menciptakan ekosistem mobil listrik dengan baterai lithium yang terintegrasi, serta memenuhi kebutuhan teknologi lainnya.

“Hilirisasi tembaga harus menjadi prioritas utama kita karena setiap mobil listrik membutuhkan sekitar 56 kg tembaga di luar tembaga yang ada dalam baterai listriknya. Oleh karena itu, ini sangat penting karena kita akan memproduksi jutaan mobil dan sepeda motor. Jika kita melihat proyeksi penjualan mobil listrik saat ini di dunia, pasti akan terjadi kekurangan pasokan tembaga untuk memenuhi permintaan,” jelas Luhut.

Lanjutnya, “Oleh karena itu, dengan cadangan tembaga yang besar dan kewajiban untuk membangun smelter, ini akan menjadi daya tarik besar dalam menarik investasi untuk industri mobil listrik di Indonesia.”

Dengan hadirnya produsen mobil listrik terkemuka di Indonesia, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses kendaraan ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau.

Langkah ini juga akan mendukung upaya hilirisasi sektor mineral dan menciptakan ekosistem industri mobil listrik yang kuat di Indonesia.

Baca Juga:  Dirut PLN: Ribuan Unit Siaga Siap Layani Pemudik Mobil Listrik saat Inspeksi SPKLU Jalur Mudik

BYD Menggali Peluang Investasi yang Menjanjikan

Pada kunjungannya ke Cina sebulan yang lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa produsen mobil listrik BYD sedang menjajaki potensi investasi di Indonesia dalam sektor mobil listrik.

Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Indonesia dan BYD di Shenzhen.

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, dan General Manager BYD, Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik, Liu Xueliang.

“Dengan penandatanganan MoU ini, kita melihat betapa pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia.

Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia agar dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan kami sangat mengapresiasi inisiatif BYD dalam menjajaki peluang ini lebih lanjut.

Dengan sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah, saya yakin Indonesia memiliki resep kunci untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di dalam negeri,” ungkap Menko Marves Luhut.

BYD saat ini merupakan produsen mobil listrik dengan pangsa pasar terbesar secara global, yang terus berkembang di Asia dan Eropa.

Baca Juga:  Prelude oleh Honda: Paten Terdaftar di AS, Menuju Era Mobil Listrik?

Pada tahun lalu, BYD berhasil mencatat penjualan kendaraannya sebanyak 1,85 juta unit di seluruh dunia.

Potensi kerja sama antara Indonesia dan BYD dalam industri mobil listrik ini diharapkan dapat membawa manfaat yang besar bagi kedua belah pihak.

Dengan adanya investasi BYD di Indonesia, diharapkan akan terjadi percepatan dalam pengembangan dan adopsi kendaraan listrik di tanah air.

Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperbaiki kualitas udara.

Dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi basis produksi dan pasar kendaraan listrik yang signifikan di kawasan Asia Tenggara.

Melalui kerja sama ini, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan keunggulan BYD dalam teknologi mobil listrik dan pengalaman pasar globalnya untuk mempercepat transformasi industri otomotif di tanah air menuju mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *