Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Masyarakat di pasar Bandarjaya, Lampung Tengah, menghadapi keluhan serius terkait kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) setelah perayaan Iduladha 2023.
Pasca-lebaran yang seharusnya membawa kelegaan malah menjadi momen yang membebani masyarakat kecil dengan harga sembako yang melambung tinggi.
Salah satu ibu rumah tangga yang bernama Umi tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya dan mengutarakan keluhannya pada hari Minggu, 02 Juli 2023.
“Sebagai masyarakat kecil, kami sangat keberatan dengan harga sembako yang mahal setelah lebaran,” ujar Umi dengan nada kesal.
Dalam wawancara tersebut, ia menyampaikan bahwa beberapa bahan pangan mengalami kenaikan harga yang drastis meskipun perayaan Iduladha telah berlalu.
Umi mengeluhkan peningkatan harga cabai merah keriting yang semula dijual seharga Rp43 ribu per kilogram, namun kini melonjak menjadi Rp52 ribu per kilogram.
Begitu pula dengan harga cabai rawit yang naik dari Rp40 ribu menjadi Rp48 ribu per kilogram.
Bukan hanya itu, harga bawang merah dan bawang putih juga melambung tinggi, melebihi angka Rp42 ribu per kilogram.
Bahkan harga kelapa pergandeng, yang biasanya dijual dengan harga sekitar Rp6-7 ribu, kini mencapai Rp10 ribu.
Lebih lanjut, Umi mengungkapkan bahwa kenaikan harga tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap keuangan keluarga.
Uang belanja yang seharusnya mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dirasa tidak lagi memadai.
Selain itu, ada banyak kebutuhan penting lainnya seperti pembayaran tagihan listrik, biaya sekolah, dan keperluan tak terduga lainnya yang harus dipenuhi.
“Dalam menghadapi dampak kenaikan harga sembako yang membuat pusing, kami terpaksa mengurangi jumlah barang agar kebutuhan tercukupi meskipun tidak maksimal,” ungkap Umi dengan perasaan frustasi.
Dora, seorang pedagang di pasar Bandarjaya, juga membenarkan bahwa kenaikan harga beberapa komoditas pangan terjadi sejak tiga hari setelah perayaan Iduladha.
Seluruh jenis cabai mengalami kenaikan harga sekitar Rp5-7 ribu per kilogram. Harga bawang merah dan bawang putih juga meningkat dari harga modal sebesar Rp30 ribu menjadi Rp33 ribu, bahkan saat ini mencapai Rp34 ribu per kilogram.
Selain itu, harga buncis dan kentang hampir mencapai angka Rp20 ribu per kilogram, sedangkan wortel dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogram. Bahkan harga daun sop mencapai titik tertinggi sebesar Rp50 ribu, dan daun bawang dijual seharga Rp40 ribu.
Dampak dari kenaikan harga sembako ini sangat terasa, terutama bagi penjualan para pedagang yang mengalami penurunan omset.
Ibukota rumah tangga terpaksa membatasi jumlah belanja mereka, yang pada akhirnya mempengaruhi kehidupan ekonomi di pasar tersebut.
“Mereka mengeluhkan bahwa seharusnya harga sembako turun setelah lebaran, bukannya naik,” tambah Dora.
Situasi ini menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat Bandarjaya, Lampung Tengah.
Kenaikan harga sembako pasca-lebaran menghadirkan tekanan yang tak terduga bagi masyarakat kecil, memaksa mereka untuk berjuang menghadapi kenaikan biaya hidup yang membebani.
Diperlukan tindakan yang cepat dan solutif untuk mengatasi masalah ini, agar masyarakat dapat menjalani kehidupan yang lebih stabil dan sejahtera setelah perayaan Iduladha yang seharusnya membawa kebahagiaan.