Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Chery, melalui Agen Pemegang Merek (APM) mereka di Indonesia, PT Chery Sales Indonesia (CSI), secara resmi memperkenalkan Omoda 5 EV pada Agustus 2023 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
Namun, dalam perkembangan terkini, mobil listrik ini telah mengalami perubahan signifikan dengan mengubah namanya menjadi Omoda E5.
Perubahan ini tidak terlepas dari keputusan Chery untuk menyamakan sebutan produk mereka di seluruh dunia.
Rifkie Setiawan, Head of Brand CSI, menjelaskan bahwa awalnya mobil ini dikenal sebagai Omoda 5 EV hanya sebagai sebutan sementara karena pada saat perkenalan, mobil tersebut belum memiliki nama resmi.
Namun, seiring berjalannya waktu, Chery memutuskan untuk mengikuti sebutan global dan mengganti namanya menjadi Omoda E5.
Proses perakitan Omoda E5 sendiri telah dimulai di pabrik PT Handal Indonesia Motor, menggunakan skema Completely Knocked Down (CKD) setelah sekitar tiga bulan sejak perkenalannya.
Pada tanggal 2 Desember 2023, roll off ceremony diadakan untuk menandai dimulainya perakitan mobil listrik Chery tersebut di Indonesia.
Rifkie Setiawan juga menjelaskan bahwa perubahan nama ini merupakan bagian dari upaya Shawn Xu, CEO of Omoda and Jaecoo International, untuk merapikan dan mengintegrasikan strategi global perusahaan.
Xu ingin memastikan bahwa semua produk Chery memiliki nama yang seragam di seluruh dunia, dan inilah alasan di balik perubahan nama Omoda 5 EV menjadi Omoda E5.
Tak hanya perubahan nama, angka 5 dalam Omoda E5 juga memiliki makna khusus. Menurut Rifkie, angka tersebut mencerminkan kelas mobil tersebut, di mana Chery membagi seri mobil Tiggo dengan angka-angka yang menunjukkan dimensi dan target segmen pasar.
Dengan angka 5, Omoda E5 diidentifikasi sebagai middle class, menempati posisi di tengah antara kelas rendah dan kelas tinggi dalam jajaran produk Chery.
Seiring dengan perubahan ini, Chery berharap dapat memperkuat posisinya di pasar global dan memberikan kontribusi positif terhadap adopsi mobil listrik di Indonesia, terutama dengan strategi perakitan lokal yang telah mereka terapkan.