Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Indonesia telah menjadi basis produksi yang semakin penting bagi sejumlah produsen otomotif ternama.
Nama-nama besar seperti Toyota, Hyundai, Wuling, dan DFSK telah merajut langkahnya di Tanah Air, membawa revolusi industri otomotif dengan menghadirkan mobil-mobil listrik buatan lokal.
Setiap tahun, portofolio mobil listrik dalam negeri terus bertambah, menguatkan posisi industri otomotif Indonesia.
Kualitas mobil listrik buatan Indonesia ini tidak bisa dianggap sebelah mata. Bahkan, mereka mampu bersaing dengan mobil listrik impor yang sudah lebih dulu dikenal.
Pemerintah juga terus mendorong produsen otomotif untuk berinvestasi dalam produksi kendaraan elektrifikasi secara lokal, yang secara alami akan mendorong transfer teknologi dan memajukan industri otomotif Tanah Air.
Pada kesempatan ini, kami akan mengulas beberapa model mobil listrik buatan Indonesia yang sudah mengukir prestasi:
1. Hyundai Ioniq 5
Model pertama yang patut dicatat adalah Hyundai Ioniq 5. Mobil listrik ini memulai debutnya pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengumumkan bahwa Ioniq 5 telah diproduksi di pabrik perakitan Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo sendiri turut menyaksikan dan menandatangani unit Hyundai Ioniq 5 yang diproduksi secara lokal.
Keunggulan Ioniq 5 tak bisa dipandang sebelah mata. Mobil ini dapat menempuh jarak hingga 481 km dalam satu kali pengecasan, dengan fasilitas ultra-fast charging yang memungkinkan pengisian hingga 80% hanya dalam waktu 18 menit.
Platform Electric Global Modular Platform (E-GMP) yang digunakan pada Ioniq 5 mampu meningkatkan handling dan stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi.
Hyundai menawarkan dua varian untuk pasar Indonesia: Prime Standard dan Signature Standard.
2. Wuling Air EV
Mobil listrik Wuling Air EV juga tidak kalah menarik. Dikategorikan sebagai mobil listrik berukuran mungil, Wuling Air EV mengincar segmen masyarakat kelas menengah dengan harga yang lebih terjangkau.
Tahun 2023 ini, angka penjualan Wuling Air EV mencapai 1.654 unit pada semester pertama, dengan distribusi sekitar 8.000 unit pada tahun sebelumnya.
Wuling Air EV hadir dalam dua varian: Standard Range yang mampu menempuh 200 km dan Long Range yang dapat menjelajah hingga 300 km dalam satu kali pengisian.
Fasilitas modern dan inovatif melengkapi kendaraan ini, termasuk floating screen, futuristic center console, intelligent tech-dashboard, dan multifunction steering wheel yang hanya ada pada tipe Long Range.
3. DFSK Gelora E
DFSK Gelora E menawarkan kontribusi berharga dalam segmen komersial. Sebagai satu-satunya mobil listrik komersial yang dijual secara resmi di Indonesia, Gelora E memenuhi kebutuhan bisnis dengan gaya modern dan efisiensi.
Dengan baterai berkapasitas 42 kWh, Gelora E mampu menempuh jarak hingga 300 km dalam satu kali pengisian, dengan fasilitas fast charging yang memungkinkan pengisian dari 20% hingga 80% hanya dalam waktu 80 menit.
Gelora E diproduksi di pabrik perakitan DFSK yang berada di Cikande, Tangerang, Banten.
Kendaraan ini ditawarkan dalam dua varian: versi blind van dan minibus, dan baru-baru ini, DFSK mengumumkan penurunan harga untuk model produksi lokal ini, menjadikannya lebih terjangkau dan memberikan dampak positif bagi industri otomotif Tanah Air.
Kendaraan Elektrifikasi Lainnya
Selain mobil listrik murni, beberapa model kendaraan elektrifikasi juga telah diproduksi secara lokal, menambah keberagaman opsi bagi konsumen yang peduli akan lingkungan:
- Toyota Yaris Cross Hybrid, yang komponen baterainya dibuat secara lokal dengan investasi yang signifikan.
- Kijang Innova Zenix, yang akan memenuhi kebutuhan domestik dan mancanegara, mengincar pasar Asia, Timur Tengah, dan Afrika.
- Wuling Almaz, SUV bermesin hybrid yang difokuskan untuk pasar domestik, tetapi juga memiliki potensi untuk diekspor di masa depan.
- Suzuki Ertiga dan XL7 dengan teknologi Suzuki Smart Hybrid, yang memiliki potensi untuk menembus pasar global di ASEAN, Meksiko, Amerika Latin, dan negara-negara di Kepulauan Pasifik.
Ke depannya, dengan kebijakan yang mendukung dan semakin banyak produsen yang berinvestasi dalam produksi lokal, kita dapat mengharapkan pertumbuhan yang lebih pesat dalam industri mobil listrik Indonesia.
Dalam pengembangan ini, peran pemerintah dan kerjasama dengan produsen otomotif menjadi kunci untuk memastikan masa depan yang cerah bagi mobil listrik buatan Indonesia.