Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Morris Garage (MG) telah mengumumkan rencananya untuk memulai produksi mobil listrik di Indonesia pada tahun 2024, menandai langkah besar perusahaan dalam mengembangkan pasar otomotif, khususnya dalam segmen kendaraan listrik di Indonesia.
Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia, mengungkapkan bahwa model pertama yang akan dirakit secara lokal adalah MG ZS EV, sebuah langkah yang dianggap penting bagi perusahaan dan industri otomotif Indonesia secara keseluruhan.
“New MG ZS EV tidak hanya membawa inovasi, tetapi juga membuka bab baru dalam elektrifikasi kendaraan di negara kita,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (15/11/2023).
Meskipun MG ZS EV bukan hal baru di pasar, mobil listrik ini telah diperkenalkan sejak April 2021 dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Pemesanan resmi dibuka pada Agustus 2023 dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), dan hingga saat ini, telah tercatat lebih dari 1.500 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan).
Dengan dipastikannya perakitan MG ZS EV secara lokal, perhatian pun beralih ke harga jualnya. Arief menyatakan harapannya agar harga dapat lebih terjangkau.
“Kami berencana meluncurkan harganya pada tahun depan, dengan perkiraan kisaran antara Rp500 juta sampai Rp550 jutaan,” kata Arief.
Menariknya, MG tidak hanya fokus pada satu model. Mereka juga mengumumkan rencana untuk memproduksi mobil listrik kedua, MG 4 EV, yang dijadwalkan akan dimulai pada Maret 2024.
Pemesanan resmi untuk MG 4 EV telah dibuka sejak Februari 2023, dengan pengumuman harga final pada Juni 2023 senilai Rp649,9 juta on the road (OTR) Jakarta.
Proses perakitan untuk kedua mobil listrik ini akan dilakukan di fasilitas SAIC (Shanghai Automotive Industry Corporation) di Cikarang, Jawa Barat, yang juga merupakan basis produksi untuk mobil merek Wuling.
Pabrik MG tersebut memiliki kapasitas produksi sebanyak 100 ribu unit per tahun, dengan 60 persennya diperuntukkan bagi mobil listrik, sementara sisanya untuk mobil dengan mesin pembakaran dalam (ICE).
Arief menegaskan bahwa langkah MG ini bukan hanya sebagai strategi bisnis untuk menyajikan lebih banyak opsi mobil listrik di pasar Indonesia, tetapi juga sebagai kontribusi penting dalam mendukung transisi menuju transportasi ramah lingkungan di Indonesia.