Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Perusahaan otomotif kenamaan asal Jerman, Mercedes-Benz, telah mengumumkan kemitraan strategis dengan BYD, produsen kendaraan listrik asal China, yang akan mengubah lanskap industri mobil listrik.
Kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi baterai canggih buatan BYD untuk menggerakkan kendaraan listrik buatan Mercedes-Benz.
Dilansir dari Car News China, langkah ini akan memberikan kedua perusahaan manfaat besar dalam upaya mereka untuk memproduksi kendaraan listrik yang lebih canggih dan efisien.
Salah satu proyek yang segera mendapat sorotan adalah CLA Concept, kendaraan listrik terbaru dari Mercedes-Benz, yang akan menggunakan baterai inovatif buatan BYD.
Baterai yang akan ditanam di CLA Concept adalah tipe lithium iron phosphate (LFP) yang dikenal dengan nama Blade, yang merupakan karya cemerlang dari BYD.
Namun, masih menjadi pertanyaan apakah Mercedes-Benz akan menggunakan baterai BYD Blade untuk pasar global atau hanya untuk pasar Cina.
CLA Concept, yang pertama kali diperkenalkan dalam ajang IAA Mobility Conference di Munchen, Jerman, belum memiliki tanggal pasti kapan akan diproduksi secara massal.
Namun, kendaraan listrik ini menjanjikan daya jelajah yang mengesankan hingga 750 km dalam sekali pengisian, berkat dukungan platform MMA 800V.
Mercedes-Benz bukanlah pemula dalam menjalin kerja sama dengan BYD. Pada tahun 2010, perusahaan ini pernah mendirikan perusahaan patungan dengan BYD yang diberi nama Denza.
Sayangnya, kolaborasi tersebut tidak mencapai kesuksesan yang diharapkan, sehingga Mercedes-Benz resmi keluar dari joint venture pada tahun 2021.
Keputusan Mercedes-Benz untuk mengadopsi baterai LFP buatan BYD daripada baterai nickel manganese cobalt (NMC) memiliki alasan yang kuat.
Meskipun baterai NMC memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, mereka juga lebih mahal dalam produksi dan melibatkan logam berharga yang dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan.
Di sisi lain, baterai LFP memiliki kepadatan energi yang lebih rendah, tetapi mereka tidak mengandung kobalt, lebih ekonomis dalam hal produksi dan bahan baku.
Perubahan ini juga mencerminkan keputusan yang serupa yang telah diambil oleh Tesla, yang kini menggunakan baterai LFP untuk Model Y yang dipasarkan di Jerman, dengan baterai yang disuplai oleh BYD.
CLA Concept, sebagai model entry-level, dirancang untuk menarik konsumen muda yang mencari kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau.
Oleh karena itu, Mercedes-Benz memilih baterai LFP sebagai pilihan yang lebih masuk akal daripada NMC, sehingga dapat menjaga harga jualnya tetap kompetitif.
Sementara Mercedes-Benz terus mengembangkan kendaraan listriknya, BYD juga berusaha keras untuk mempertahankan pangsa pasar dan menantang pesaing utama seperti CATL dalam industri kendaraan listrik yang semakin berkembang pesat.
Kerja sama ini adalah langkah yang sangat penting untuk memajukan teknologi kendaraan listrik di seluruh dunia dan menjadikannya lebih ramah lingkungan.