OTOMOTIF

Menperin Agus Meluncur ke Cina, Kunjungi BYD untuk Bahas Kendaraan Listrik

202
×

Menperin Agus Meluncur ke Cina, Kunjungi BYD untuk Bahas Kendaraan Listrik

Sebarkan artikel ini
Menperin Agus Meluncur ke Cina, Kunjungi BYD untuk Bahas Kendaraan Listrik
Menperin Agus Meluncur ke Cina, Kunjungi BYD untuk Bahas Kendaraan Listrik

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita akan melakukan kunjungan penting ke pabrik mobil BYD di Cina dalam upaya memperluas kerja sama industri antara Indonesia dan Cina.

Dalam sebuah keterangan resmi yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada hari Senin, tanggal 3 Juli 2023, dikonfirmasi bahwa Menperin Agus telah berangkat ke Cina hari ini.

Selama kunjungannya yang direncanakan selama empat hari, dari tanggal 3 hingga 6 Juli, Menperin akan terlibat dalam berbagai kegiatan terkait pengembangan kerja sama industri.

Salah satu kegiatan utamanya adalah kunjungan ke pabrik produsen mobil listrik terkemuka, BYD, yang terletak di Cina.

Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda China-ASEAN Forum, di mana Menperin akan bergabung dengan para menteri negara-negara ASEAN lainnya.

Menperin Agus mengungkapkan bahwa Indonesia tengah membuka peluang kolaborasi dengan berbagai negara untuk mewujudkan tujuan menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik.

Tujuan ini juga sejalan dengan visi mewujudkan ASEAN yang lebih hijau dan berkelanjutan, dengan melibatkan sektor swasta yang aktif serta orkestrasi kawasan yang terkoordinasi.

Baca Juga:  Chery Gelar Investigasi Mendalam setelah Ratusan Omoda 5 Alami Masalah Roda

Keikutsertaan Menperin dalam forum ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengembangkan industri kendaraan listrik yang berkelanjutan.

Selain kunjungan ke BYD, Menperin Agus juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi Cina, Jin Zhuanglong.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya akan membahas peluang peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Cina di bidang industri.

Salah satu topik yang akan dibahas adalah pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV), energi terbarukan untuk industri hijau, kawasan industri, dan perjanjian ASEAN-China Free Trade Area.

Sebagai langkah konkrit dalam pengembangan kerja sama dengan BYD, Indonesia sebelumnya telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan BYD pada akhir bulan Mei.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri penandatanganan tersebut di Shenzhen.

Baca Juga:  Panduan Mudah Memilih Warna Cat Velg Motor yang Stylish dan Efektif!

MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia.

Menko Marves Luhut menyatakan bahwa Indonesia berambisi mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

Ia juga mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut.

Dengan bekerja sama dengan mitra internasional seperti BYD, Indonesia berharap dapat menempatkan dirinya sebagai pemain industri terdepan dalam industri kendaraan listrik global.

Langkah ini juga akan mendorong transformasi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau.

BYD saat ini memegang pangsa pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.

Penjualan global BYD pada tahun lalu mencapai 1,85 juta unit, yang merupakan lonjakan signifikan dibandingkan dengan penjualan tahun 2021 sebesar 593.745 unit.

Baca Juga:  Gebrakan Baru dari Mazda: EZ-6 EV, Menggantikan Peran Mazda6?

Keberhasilan BYD dalam industri kendaraan listrik menjadikannya mitra yang potensial untuk Indonesia dalam mewujudkan visi kendaraan listrik yang berkelanjutan dan berkualitas.

Dengan kunjungan Menperin Agus ke pabrik BYD di Cina, diharapkan kerja sama antara Indonesia dan BYD dalam pengembangan kendaraan listrik semakin kuat.

Hal ini akan membawa manfaat yang besar bagi Indonesia dalam mencapai target menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik, serta untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia dan kawasan ASEAN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *