Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Indonesia menjadi salah satu pasar yang dibidik oleh Hyundai untuk memasarkan mobil listrik serta memperkenalkan taksi terbang mereka.
Hyundai, dengan serius, telah memfokuskan upayanya dalam menggarap pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari pembangunan pabrik baterai mereka di Jawa Barat yang telah dimulai tahun ini dan diharapkan akan beroperasi pada tahun depan.
Sebagai langkah awal, Hyundai telah sukses mendatangkan beberapa model mobil listrik ke Indonesia, dengan Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik pertama yang dirakit secara lokal.
Pabrik perakitan mobil tersebut berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Namun, Hyundai tidak berhenti hanya pada Ioniq 5, mereka juga memiliki rencana untuk terus menghadirkan mobil listrik baru ke Indonesia, meskipun model-model tersebut belum diungkapkan secara rinci.
“Kami akan tetap fokus untuk mempromosikan dan memperkenalkan kendaraan listrik (Electric vehicles/EV) di Indonesia. Dan untuk saat ini, kami memiliki rencana untuk mewujudkan kendaraan listrik baru dengan memikirkan elektrifikasi,” ungkap Gi Baek Lee, selaku Kepala Grup Strategi Bisnis Asia Hyundai Motor Company (HMC), di kantor pusat Hyundai, Korea Selatan, pada Rabu (12/7/2023).
Tidak hanya mobil listrik, Hyundai juga memiliki rencana menarik untuk memperkenalkan taksi terbang di Indonesia.
Saat ini, Hyundai Motor Group (HMG) sedang mengembangkan pesawat listrik dengan kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal, dikenal sebagai Electric Vertical Take-off and Landing (eVTOL), sebagai bagian dari proyek taksi terbang atau yang dikenal sebagai Urban Air Mobility (UAM).
“UAM akan hadir di Jakarta pada tahun 2028, dan kami juga berupaya memproduksi UAM serupa di pasar Indonesia. Kami telah merancangnya dengan mempertimbangkan manufakturabilitas, sehingga biaya kendaraan dapat dikurangi dibandingkan dengan sistem pesawat saat ini,” kata Kim Hyong Jun, anggota Tim Perencanaan dan Pelaksanaan Bisnis Advanced Air Mobility (AAM) HMG, pada kesempatan yang sama.
Menurutnya, Jakarta sebagai kota megapolitan dengan populasi lebih dari 10 juta orang menghadapi masalah besar seperti polusi udara, kebisingan, kecelakaan lalu lintas, dan tentu saja kemacetan.
Masalah ini juga terjadi di berbagai kota di seluruh dunia. Oleh karena itu, Urban Air Mobility (UAM) dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ini.
“Inilah mengapa ekosistem dan UAM sangat penting, dan kita harus menyelesaikan semua masalah ini di masa depan,” jelas Kim Hyong Jun.
Dengan Hyundai yang memasuki pasar mobil listrik dan taksi terbang, Indonesia dapat mengharapkan perkembangan signifikan dalam industri kendaraan berkelanjutan.
Hyundai berkomitmen untuk membawa inovasi masa depan ke Indonesia, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan memperbaiki mobilitas perkotaan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.