OTOMOTIF

Inovasi AI: Lampu Merah Jakarta Mampu Menganalisis Kepadatan Lalu Lintas Secara Otomatis

222
×

Inovasi AI: Lampu Merah Jakarta Mampu Menganalisis Kepadatan Lalu Lintas Secara Otomatis

Sebarkan artikel ini
Inovasi AI Lampu Merah Jakarta Mampu Menganalisis Kepadatan Lalu Lintas Secara Otomatis
Inovasi AI Lampu Merah Jakarta Mampu Menganalisis Kepadatan Lalu Lintas Secara Otomatis

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai bidang kian meningkat, termasuk dalam pengaturan lalu lintas.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta turut mencoba penerapan teknologi ini melalui beberapa lampu merah di Ibu Kota.

Berdasarkan informasi yang dirangkum dari situs web NTMC Polri pada Senin (3/7/2023), terungkap bahwa saat ini sebanyak 20 titik lampu merah di DKI Jakarta telah dilengkapi dengan teknologi AI.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Lupito, menjelaskan bahwa fungsi utama teknologi AI tersebut adalah untuk mendeteksi kepadatan kendaraan di setiap sisi jalan.

Dengan demikian, sisi jalan yang lebih padat akan diberikan prioritas dengan waktu lampu hijau yang lebih lama, sehingga dapat mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.

Baca Juga:  Warga MBK Bandar Lampung Menentang Kembalinya Lampu Merah di Simpang Tiga

Misalnya, jika sisi selatan suatu simpang memiliki kepadatan kendaraan yang tinggi pada pagi hari, maka sistem AI secara otomatis akan memberikan waktu lampu hijau yang paling panjang di kaki sisi selatan, karena titik tersebut menuju ke arah sana.

Begitu pula saat sore hari, jika kendaraan dari sisi utara menuju ke sisi selatan mengalami kepadatan, maka kaki simpang di sisi utara akan diberikan waktu lebih panjang guna menghindari antrean di simpang tersebut.

Lampu Merah Di Jakarta Pakai Artificial Intelligence Untuk Baca Kepadatan Lalu Lintas
Lampu Merah Di Jakarta Pakai Artificial Intelligence Untuk Baca Kepadatan Lalu Lintas

Berikut adalah daftar 20 titik lampu merah di Jakarta yang telah menggunakan teknologi AI:

  1. Jl. Jembatan 2 Raya – Jl. Tubagus Angke
  2. Jl. Kyai Tapa – Jl. Daan Mogot (Grogol)
  3. Jl. S Parman – Jl. Tomang Raya
  4. Jl. S Parman – Jl. KS. Tubun – Jl. Gatot Subroto (Slipi)
  5. Jl. Gatot Subroto – Jl. Rasuna Said (Kuningan)
  6. Jl. Gatot Subroto – Jl. Supomo (Pancoran)
  7. Jl. MT Haryono – Jl. Sutoyo (Cawang UKI)
  8. Jl. DI Panjaitan – Jl. Kalimalang
  9. Jl. Ahmad Yani – Jl. Utan Kayu (Rawamangun)
  10. Jl. Ahmad Yani – Jl. Pemuda – Jl. Pramuka
  11. Jl. Ahmad Yani – Jl. H Ten
  12. Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Letjen Suprapto
  13. Jl. Senen Raya – Jl. Kwitang (Senen)
  14. Jl. Gunung Sahari – Jl. Wahidin
  15. Jl. Gunung Sahari – Jl. Dokter Sutomo (MBAL)
  16. Jl. Gunung Sahari – Jl. Angkasa – Jl. Samanhudi
  17. Jl. Gunung Sahari – Jl. Mangga Besar (Kartini)
  18. Jl. Gunung Sahari – Jl. Pangeran Jayakarta
  19. Jl. Gunung Sahari – Jl. Mangga Dua
  20. Jl. Perniagaan Raya – Jl. Pasar Pagi Flyover (Jembatan Lima)
Baca Juga:  Inovasi Terbaru: QR Code untuk Membeli Solar Subsidi Lebih Mudah dan Cepat!

Diharapkan, dengan penerapan teknologi AI pada lampu merah ini, kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta dapat diminimalisir dan arus kendaraan dapat berjalan lebih lancar.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta berencana untuk terus mengembangkan penggunaan AI dalam pengaturan lalu lintas guna meningkatkan efisiensi transportasi di ibu kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *