Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pertanyaan tentang apa yang terjadi jika baterai mobil listrik Neta V habis hingga 0 persen sering muncul saat kami melakukan test drive dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (11/12/2023).
Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales PT Neta Auto Indonesia, memberikan gambaran mengenai skenario tersebut.
Menurut Januar, sebelum mobil mati sepenuhnya, beberapa peringatan akan muncul untuk memberi tahu pengemudi.
Ketika baterai mencapai 20 persen, peringatan akan muncul, dan ketika kecepatan meningkat hingga over ampere, peringatan lainnya akan menyatakan bahwa baterai sudah dalam kondisi low batt.
“Ini akan terlihat pada layar instrument cluster di dasbor tepat di balik setir Neta V. Akan ada bunyi bel dan lambang baterai kuning berbentuk silang (X) yang muncul pada instrument cluster,” jelas Januar.
Setelah peringatan muncul, mobil secara otomatis akan mengurangi tenaga yang diberikan oleh motor listrik.
Meskipun pengemudi menginjak pedal gas sepenuhnya, mobil akan tetap terasa seperti menahan diri untuk mengeluarkan tenaga.
Jika pengemudi memaksa terus berkendara hingga baterai mencapai 5 persen, tenaga yang dihasilkan oleh motor listrik akan semakin terbatas, dan mobil tidak dapat dipakai untuk melaju dengan kecepatan lebih dari 60 km/jam.
Namun, pertanyaan mendasar adalah, bagaimana jika baterai Neta V mencapai 0 persen dan tetap dipaksa untuk berjalan? Januar menjelaskan bahwa jika mobil sudah mencapai 0 persen, mobil tidak dapat dikemudikan lagi atau akan benar-benar berhenti.
“Kalau sudah sampai 0 persen, setahu saya sih dia akan memberi peringatan sampai benar-benar berhenti,” tegas Januar.
Sebagai saran, sebisa mungkin, jika baterai sudah mencapai 20 persen, segera lakukan pengisian daya kembali.
Neta V sendiri merupakan mobil listrik dengan baterai berkapasitas 40,7 kWh dan jarak tempuh maksimal mencapai 401 km.
Untuk memiliki Neta V, konsumen perlu merogoh kocek sebesar Rp379 juta On The Road (OTR) Jakarta.