BERITA

Upaya Kolaboratif: Dosen IIB Darmajaya Menyemai Wawasan Jurnalistik di SMKN 8 Bandar Lampung

212
×

Upaya Kolaboratif: Dosen IIB Darmajaya Menyemai Wawasan Jurnalistik di SMKN 8 Bandar Lampung

Sebarkan artikel ini
Dosen IIB Darmajaya Beri Pelatihan Jurnalistik di SMKN 8 Bandar Lampung
Dosen IIB Darmajaya Beri Pelatihan Jurnalistik di SMKN 8 Bandar Lampung

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Rabu, 10 Januari 2024, Lukman Hakim, S.P., M.M., seorang dosen Prodi Manajemen di Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, memberikan pelatihan dasar-dasar jurnalistik di SMKN 8 Bandarlampung.

Dalam sesi pelatihan ini, Lukman Hakim membahas secara mendalam mengenai jurnalistik sebagai ilmu yang berkaitan dengan pembuatan dan penyebarluasan informasi melalui media massa.

Menurut Lukman Hakim, jurnalistik bukan hanya sekadar ilmu, melainkan juga merupakan bidang kajian yang mencakup peristiwa, opini, pemikiran, dan ide.

Ia menegaskan bahwa jurnalistik merupakan ilmu terapan yang sangat dinamis dan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi, dan dinamika masyarakat.

Pelatihan jurnalistik ini dihadirkan melalui Program Dosen Mengajar, dan Lukman Hakim menjelaskan bahwa jurnalistik dapat dipandang sebagai bagian dari ilmu komunikasi.

Ilmu ini mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada masyarakat umum, dengan tujuan memberitahukan, mempengaruhi, atau memberikan penjelasan kepada masyarakat luas.

Dalam menjelaskan komponen-komponen dunia jurnalistik, Lukman Hakim menyebut empat aspek penting, yaitu informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi, dan media massa.

Dia menekankan bahwa yang menyusun dan menyebarluaskan informasi adalah jurnalis atau wartawan.

Sebagai seorang yang memiliki pengalaman sebagai mantan Kepala Kantor Urusan Internal dan Kerjasama serta Senior Staff Humas di IIB Darmajaya, Lukman Hakim memberikan pemahaman lebih lanjut tentang perbedaan antara produk jurnalistik dan produk media sosial kepada siswa Gen Z.

Dia menekankan bahwa berita adalah hasil olahan wartawan yang memiliki kompetensi, sementara informasi di media sosial dapat ditayangkan oleh siapa saja tanpa batasan.

Lukman Hakim juga menyoroti perbedaan dalam cara kerja media massa dan media sosial. Media massa memiliki redaksi dengan standar ketat, sementara media sosial bersifat perorangan.

Dia menekankan bahwa produk jurnalistik terikat pada Kode Etik Jurnalistik, sedangkan media sosial tidak terikat pada batasan apapun.

Dalam sesi pelatihan ini, Lukman Hakim berbagi pengetahuan tentang sikap yang harus dimiliki seorang jurnalis.

Menurutnya, seorang jurnalis harus memiliki sikap skeptis, selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan informasi yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah dikelabui.

Pelatihan yang dihadirkan oleh Dosen IIB Darmajaya ini tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang jurnalistik, tetapi juga menginspirasi para siswa SMKN 8 Bandarlampung untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan dalam bidang ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *