BERITA

Risalah Survei Indometer: Dukungan Kuat untuk Prabowo-Gibran, Diprediksi Menang Telak dalam Satu Putaran Pemilihan Presiden

312
×

Risalah Survei Indometer: Dukungan Kuat untuk Prabowo-Gibran, Diprediksi Menang Telak dalam Satu Putaran Pemilihan Presiden

Sebarkan artikel ini
Survei Indometer Elektabilitas Prabowo-Gibran Stabil di Atas 50% Pilpres Dipastikan Satu Putaran
Survei Indometer Elektabilitas Prabowo-Gibran Stabil di Atas 50% Pilpres Dipastikan Satu Putaran

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pasangan calon presiden nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terus menunjukkan keunggulan elektabilitasnya, mencapai stabilitas 50,8% dalam dua pekan pertama masa kampanye.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer, Leonard SB, mengungkapkan bahwa kestabilan ini memperkuat prediksi bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung hanya dalam satu putaran.

Angka elektabilitas Prabowo-Gibran naik tipis dari survei November 2023 yang sebelumnya mencapai 50,1%.

Dengan peningkatan ini, Pilpres dipastikan akan berlangsung dalam satu putaran, kecuali terjadi perubahan signifikan.

Leonard menyatakan bahwa dukungan terhadap pasangan ini terus meningkat sejak awal kampanye mereka, sementara pasangan lain mengalami dinamika yang berbeda.

Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang awalnya memiliki elektabilitas 32,8% pada Oktober, mengalami penurunan menjadi 25,8% pada November, dan kini tersisa 21,2%.

Sementara itu, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan elektabilitas dari 15,6% (Oktober) menjadi 18,7% (November), dan kini mencapai 22,0%.

Baca Juga:  Optimalkan Kolaborasi Skala Nasional: Prodi Teknologi Rekayasa Internet dari Polinela, UGM, dan PENS Merajut Rencana Bersama untuk Membangun Sinergi

Menariknya, Leonard menyoroti perubahan posisi Anies Baswedan dari juru kunci menjadi potensial runner-up dalam Pilpres 2024.

Dia mengatribusikan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud kepada kesulitan pasangan tersebut dalam menawarkan gagasan di tengah persaingan antara visi keberlanjutan Prabowo-Gibran dan wacana perubahan yang diusung Anies-Cak Imin.

Leonard menggambarkan strategi Ganjar-Mahfud yang kesulitan menentukan posisi di tengah-tengah, apakah akan melanjutkan program Jokowi atau mengkritik pemerintahan sebagai oposisi.

Pasangan ini diusung oleh PDIP, tetapi terlihat seperti oposisi terhadap Jokowi, memberikan tantangan tambahan.

Kritik tajam dari Ganjar-Mahfud terhadap Jokowi, sementara Prabowo-Gibran memposisikan diri sebagai penerus program Jokowi, tidak mampu meningkatkan elektabilitas mereka.

Anies-Cak Imin, dengan retorika perubahan, justru mengancam posisi Ganjar-Mahfud dan koalisi PDIP.

Baca Juga:  Klarifikasi Caleg PKS Sidik Efendi: Tak Tahu dan Tak Perintahkan Coblos Surat Suara Duluan di TPS 19 Way Kandis Saat Dipanggil Bawaslu

Leonard mencatat bahwa serangan terhadap Prabowo-Gibran dan Jokowi tidak berhasil meningkatkan elektabilitas Ganjar-Mahfud.

Bahkan, Anies-Cak Imin menjadi ancaman terbesar bagi pasangan tersebut, menggugat strategi kampanye yang perlu dievaluasi dalam dua bulan tersisa sebelum pemilihan.

Sisa 6,0% responden menyatakan tidak tahu/tidak menjawab dalam survei Indometer, yang dilakukan pada 1-7 Desember 2023, terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia dengan margin of error sebesar ±2,98% dan tingkat kepercayaan 95%.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *