Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Akibat agresi Israel terhadap Palestina, muncul seruan boikot terhadap berbagai produk yang dianggap mendukung negara Israel.
Salah satu produk yang menjadi sasaran boikot adalah air mineral Aqua yang diproduksi oleh perusahaan Danone.
Dalam beberapa waktu terakhir, hastag #TolakDanoneAqua menjadi trending di media sosial X sebagai bentuk protes terhadap konsumsi air mineral tersebut.
Netizen mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap situasi di Palestina dan menyuarakan penolakan terhadap produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel.
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, merespons isu ini dengan menegaskan bahwa perusahaan tidak memiliki afiliasi politik dengan negara mana pun.
Arif menjelaskan bahwa Danone beroperasi di 120 negara dengan karyawan yang berasal dari berbagai latar belakang etnis dan budaya.
Ia menekankan bahwa Danone adalah entitas bisnis yang tidak terlibat dalam urusan politik di luar lingkup bisnisnya.
Arif juga menegaskan bahwa Danone tidak memiliki pabrik atau operasi di wilayah Israel.
Sebaliknya, perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan investasinya di Indonesia, berkontribusi pada ekonomi, sosial, dan kesehatan bangsa.
Terkait bantuan kemanusiaan, Danone Indonesia telah menyumbangkan dana sebesar Rp1 miliar kepada Lazismu sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Palestina yang terdampak oleh konflik.
Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang memerintahkan umat Islam untuk mendukung Palestina dan mengharamkan dukungan terhadap Israel beserta produk-produknya.
MUI menegaskan bahwa membeli produk Israel dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap agresi yang dilakukan oleh Israel.
Meskipun MUI tidak menyebutkan produk secara spesifik, publik umumnya mengetahui bahwa ada merek besar di Indonesia yang dikaitkan dengan pro Israel, seperti McDonald’s dan Starbucks.
Beberapa merek produk pro Israel yang diharamkan oleh MUI meliputi Ahava, Edushape, Taf Toys, Rummikub, Tiny Love, Teva Pharmaceutical Industries, Sabra, dan Plarium Games.
Dengan adanya seruan boikot dan fatwa dari MUI, masyarakat Indonesia dihadapkan pada pilihan moral terkait konsumsi produk yang terkait dengan Israel.
Gerakan BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) juga semakin berkembang sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan penolakan terhadap Israel tanpa kekerasan terhadap produk ekonomi dan budayanya.