Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Polsek Sukoharjo Polres Pringsewu telah berhasil mengungkap kasus peredaran uang palsu yang telah meresahkan warga.
Dalam operasi ini, dua pelaku utama, AS (21 tahun) dan ZJA (17 tahun), keduanya merupakan warga kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Lampung, berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Kapolsek Sukoharjo, Iptu Riyadi, yang mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya, menyampaikan bahwa kasus ini terungkap setelah pihak kepolisian menerima informasi dari Eko Yulianto (35 tahun), seorang pedagang sembako dari Pekon Sukoharjo III.
Eko mencurigai bahwa uang palsu pecahan Rp100 ribu telah digunakan sebagai pembayaran pada Kamis (18/1/2024), sekitar pukul 15.30 WIB.
Polisi segera melakukan tindakan cepat dengan mendatangi lokasi kejadian dan berhasil mengidentifikasi terduga pengedar.
Awalnya, mereka berhasil mengamankan remaja berusia 14 tahun, AM, beserta empat lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Setelah dilakukan interogasi, AM mengakui hanya melakukan perintah dari tersangka AS tanpa mengetahui bahwa uang yang digunakan adalah palsu.
Kapolsek Sukoharjo menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan AM, pihak kepolisian segera menangkap AS di rumahnya pada Kamis sore sekitar pukul 17.00 WIB.
AS mengakui mendapatkan uang palsu tersebut dari rekannya, ZJA, yang berasal dari kampung yang sama dengannya.
Pengungkapan kasus ini kemudian melibatkan penangkapan ZJA, yang mengakui membeli uang palsu tersebut melalui transaksi online melalui platform Facebook.
Dalam penggeledahan, pihak kepolisian berhasil menyita enam lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu dan terus mendalami kasus peredaran uang palsu ini.
Kapolsek menegaskan bahwa kedua tersangka beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek Sukoharjo.
Untuk proses hukum lebih lanjut, keduanya akan dijerat dengan Pasal 36 Ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, bersamaan dengan Pasal 245 KUHP.
Ancaman hukuman yang dihadapi oleh kedua pelaku adalah 15 tahun penjara. Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan guna membongkar lebih dalam jaringan peredaran uang palsu ini.