Media90 – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) meraih kesuksesan dengan berhasil melaksanakan operasi bedah jantung terbuka atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
Proses tersebut didampingi oleh tim bedah jantung dari RS Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta.
Direktur RSUDAM, Lukman Pura, mengungkapkan bahwa operasi bedah jantung terhadap dua pasien, yang dikenal dengan inisial JU asal Bandar Lampung dan NJ dari Pesawaran, berjalan lancar.
“Alhamdulillah, ini adalah operasi (CABG) kedua yang kami lakukan pada Jumat. Kemudian hari ini yang ketiga. Laporan terakhir pasien yang kemarin (operasi pada Jumat) sudah bangun dan stabil,” ujarnya pada Sabtu, 1 Juni 2024.
Dengan keberhasilan ini, RSUDAM telah mencatatkan total tiga kali pelaksanaan operasi CABG. Lukman berharap agar RSUDAM terus mampu meningkatkan penanganan operasi kardiovaskular sehingga pasien asal Lampung tidak perlu dirujuk ke rumah sakit di luar daerah.
“Kementerian Kesehatan memberi tugas khusus untuk dua provinsi di Indonesia untuk pengamanan pelayanan jantung, yaitu Lampung dan Papua. Tetapi di Papua diserahkan ke Sutomo, jadi yang mendapat perhatian khusus adalah Lampung dalam hal ini RSUDAM,” jelasnya.
RSUDAM optimis dapat meningkatkan pelayanan kardiovaskular di Lampung untuk mencapai status mandiri dalam pelaksanaan operasi CABG di masa mendatang.
Lukman menjelaskan bahwa RSUDAM harus memenuhi sejumlah persyaratan agar dapat melaksanakan operasi bedah jantung secara mandiri.
“Pertama, rumah sakit kabupaten/kota yang sudah minta pengampu menjadi kelas B. Kedua, RSUDAM saat ini sudah masuk kelas utama, dan nanti akan paripurna setelah 100 kali tindakan CABG. Mereka berkenan menganggap kita bisa melakukan secara mandiri,” katanya.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
“Kebijakan kita adalah bagaimana mempersiapkan rumah sakit yang representatif, mulai dari ketersediaan alat, ruangan, juga kenyamanan masyarakat,” tuturnya.
Arinal menekankan upaya peningkatan layanan bagi penanganan penyakit khusus seperti ginjal dan jantung melalui sejumlah program dan kerjasama, salah satunya program pengampuan.
Ia berharap agar RSUDAM dapat mencapai status mandiri untuk melaksanakan operasi CABG. “Dokter yang kita miliki terus di kader.
Kita baru tiga kali melakukan operasi ini (CABG). Harapannya bisa terus menerus (dilakukan di RSUDAM saja) agar kita mandiri dalam pelaksanaannya,” pungkasnya.