OTOMOTIF

BYD Gelontorkan Dana Rp21 Triliun untuk Mendirikan Pabrik Produksi Baterai Sodium-Ion: Langkah Besar dalam Investasi Energi Ramah Lingkungan

231
×

BYD Gelontorkan Dana Rp21 Triliun untuk Mendirikan Pabrik Produksi Baterai Sodium-Ion: Langkah Besar dalam Investasi Energi Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Investasi Rp21 Triliun, BYD Bangun Pabrik Baterai Sodium-Ion
Investasi Rp21 Triliun, BYD Bangun Pabrik Baterai Sodium-Ion

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Raksasa teknologi dan otomotif asal Cina, BYD, telah mengambil langkah besar dengan memulai pembangunan pabrik baterai sodium-ion di Xuzhou, China.

Pabrik ini diharapkan menjadi pusat produksi utama untuk baterai sodium-ion dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 30 GWh.

Car News China melaporkan bahwa nilai investasi yang dikeluarkan oleh BYD mencapai 10 miliar yuan atau setara Rp21,8 triliun.

Xuzhou dipilih sebagai lokasi untuk pabrik ini, menjadi pabrik baterai sodium-ion pertama milik BYD di kota tersebut. Findreams Battery, anak perusahaan BYD, akan mengoperasikan dan mengelola produksi baterai di fasilitas ini.

Kerja sama strategis juga terjadi antara Findreams Battery dan Huaihai Group, raksasa sepeda roda tiga, yang berkontribusi pada pembangunan pabrik.

Baca Juga:  Tak Lagi Terkapar: Rahasia 8 Tips Ampuh Atasi PC atau Laptop Windows Mati Mendadak!

Pihak BYD mencatat bahwa Xuzhou akan menjadi pusat produksi baterai untuk kendaraan mikro dan skuter di masa mendatang.

Kendaraan-kendaraan kecil tersebut akan menggunakan baterai sodium-ion terbaik yang pernah diproduksi oleh BYD, menjadikan Xuzhou sebagai basis produksi yang strategis.

Penting untuk dicatat bahwa BYD Seagull, model mobil listrik dari BYD, akan menjadi yang pertama menggunakan baterai sodium-ion secara massal.

Langkah ini diambil oleh BYD sebagai respons terhadap persaingan dengan JAC Yiwei yang didukung oleh Volkswagen, yang juga mengadopsi teknologi baterai sodium-ion untuk mobil listrik mereka.

Sebelumnya, BYD dan Huaihai Group telah sukses bekerja sama dalam proyek pembangunan baterai Blade dengan bahan kimia lithium-iron phosphate (LFP).

Baca Juga:  Penurunan Ekspor Motor CBU Tahun 2023: Respons AISI Terhadap Tantangan Global

Pabrik seluas 310 ribu meter persegi ini hampir rampung, dengan uji coba produksi yang dijadwalkan pada Maret 2024.

Dalam rencananya, BYD ingin memastikan bahwa baterai sodium-ion mereka tidak hanya bersaing secara efisien di pasar, tetapi juga memberikan keunggulan dalam hal kepadatan energi.

Dengan kemajuan teknologi, BYD berencana untuk meluncurkan baterai sodium-ion dengan kepadatan energi yang lebih tinggi pada masa depan.

Kelebihan baterai sodium-ion, seperti biaya produksi yang lebih rendah, ketiadaan logam mulia seperti kobalt atau nikel, dan performa lebih baik dalam suhu dingin, membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk skuter, mobil kecil, dan kendaraan sejenis.

Meskipun demikian, beberapa keterbatasan seperti waktu pengisian yang lebih lama dan kepadatan energi yang lebih rendah perlu diatasi dalam pengembangan teknologi ini.

Dengan langkah ambisius ini, BYD memastikan bahwa mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar kendaraan listrik yang semakin berkembang, seiring dengan terus berkembangnya teknologi baterai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *