Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Produsen mobil listrik ternama asal Cina, BYD, menghadapi kegagalan dalam rencana ekspansi mereka ke India.
Pemerintah India dengan tegas menolak proposal kerja sama yang diajukan BYD dengan Megha Engineering and Infrastructure Ltd yang berbasis di Hyderabad.
Dilansir oleh Reuters pada Senin (24/7/2023), keputusan ini telah menimbulkan kekecewaan bagi perusahaan dan menghambat ambisi mereka untuk berinvestasi di pasar India.
Proposal investasi BYD tersebut memiliki nilai yang mengesankan, mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp15 triliun.
Dana besar ini direncanakan untuk membangun pabrik produksi mobil listrik dan baterai, menunjukkan komitmen kuat BYD dalam menggarap pasar otomotif India yang berkembang pesat.
Namun, Departemen Perdagangan India, Departemen Promosi Industri, dan Perdagangan Dalam Negeri menolak rencana investasi BYD dengan alasan kekhawatiran keamanan terkait investasi Cina di India.
Keputusan ini mencerminkan ketegangan dalam hubungan bisnis antara kedua negara.
Rencana investasi BYD di India dianggap oleh beberapa pihak sebagai bagian dari persaingan antara perusahaan Cina dengan Tesla dari Amerika Serikat.
Jika investasi ini berhasil, BYD dapat menguasai pasar mobil dunia kecuali di Amerika Serikat, menegaskan posisinya sebagai salah satu merek mobil terbesar di dunia.
Sebelumnya, Megha Engineering and Infrastructures telah mengajukan proposal usaha patungan kepada Pemerintah India dengan harapan dapat memproduksi mobil listrik lengkap untuk pasar India.
Namun, dengan penolakan ini, rencana ambisius tersebut tampaknya kandas.
Tak hanya fokus pada India, BYD sedang melakukan ekspansi besar-besaran di seluruh dunia. Pada Mei 2023, perusahaan ini menandatangani nota kesepahaman MoU dengan Republik Indonesia dalam bidang mobil listrik.
Rencana ini menunjukkan upaya BYD untuk memperluas cakupan bisnisnya dan mencari peluang baru di pasar-pasar yang menjanjikan.
BYD memang menjadi merek otomotif yang mengalami pertumbuhan pesat. Dalam setahun, total penjualan mobil listrik mereka melonjak mencapai 1,85 juta unit, jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 593.745 unit.
Merek ini telah meraih popularitas di Eropa dan Asia, dengan bisnis yang beroperasi di lebih dari 50 negara dan didukung oleh lebih dari 220 ribu karyawan di seluruh dunia.
Meskipun nasibnya di India kurang beruntung, BYD terus berjuang untuk mencapai visi dan misi globalnya, membawa revolusi mobil listrik ke seluruh dunia, dan memberikan kontribusi positif bagi masa depan mobilitas berkelanjutan.