Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sebuah insiden kecelakaan menggemparkan jalur tol Jakarta-Cikampek pada pagi hari ini, tepatnya di KM 58 Karawang, Jawa Barat.
Kecelakaan yang terjadi sekira pukul 07:04 WIB melibatkan tiga kendaraan, yakni dua minibus, Daihatsu Grand Max dan Daihatsu Terios, serta satu bus Primajasa.
Dilaporkan bahwa kecelakaan ini terjadi di jalur contraflow dari arah Bandung menuju Jakarta.
Dampaknya sangat tragis, dua minibus mengalami kebakaran sementara bus mengalami kerusakan pada bagian depan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih aktif melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian ini.
Menanggapi insiden mengerikan ini, Jusri Pulubuhu, seorang penggiat keselamatan jalan raya dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), memberikan pernyataan yang sangat penting.
Menurutnya, para pengendara seharusnya menghindari penggunaan jalur contraflow.
“Saya selalu mengatakan kepada para peserta seminar saya agar mereka tetap di jalur normal dan tidak melakukan contraflow karena potensi bahaya sangat besar,” ujarnya dalam wawancara dengan Kompas TV.
Jusri menjelaskan bahwa jalur contraflow rentan terjadi kecelakaan karena pengemudi harus menghadapi kendaraan dari arah yang berlawanan.
Dia juga menyoroti fakta bahwa pelaksanaan contraflow seringkali terjadi pada pagi hari, dimana para pemudik yang telah melakukan perjalanan malam atau dini hari kemungkinan besar mengalami kelelahan atau kelelahan.
“Kondisi kelelahan bisa menurunkan kemampuan kognitif dan reaksi pengemudi, bahkan menyebabkan situasi microsleep yang sangat berbahaya,” tambahnya.
Tanggapan dari Irjen Pol Aan Suhanan, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, menegaskan bahwa pihaknya akan mengevaluasi penerapan contraflow untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan.
“Semua akan dievaluasi demi keselamatan bersama,” ungkapnya.
Akibat kecelakaan ini, pelaksanaan contraflow sementara dihentikan oleh pihak kepolisian lalu lintas.
Aan Suhanan juga mengingatkan para pengemudi, terutama para pemudik, untuk selalu memperhatikan kondisi fisik dan kendaraan mereka.
“Pastikan fisik dan kendaraan prima, jangan memaksakan diri saat lelah karena itu dapat membahayakan,” tandasnya.
Situasi ini menunjukkan perlunya kesadaran dan kewaspadaan ekstra dari semua pihak, baik pengemudi maupun pihak berwenang, untuk mencegah tragedi di jalan raya.
Semoga kecelakaan serupa tidak terulang di masa depan, dan keselamatan menjadi prioritas utama bagi semua pengguna jalan.