Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Mobil listrik Mitsubishi L100 EV diklaim memiliki biaya operasional yang sangat rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar konvensional.
Kehadirannya diharapkan dapat menjadi solusi ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia, khususnya kalangan pebisnis.
Hikaru Mii, Direktur Produksi MMKSI, menyatakan bahwa penggunaan mobil listrik L100 EV dapat memangkas biaya operasional hingga 70 persen.
“Berdasarkan hasil proof of concept (POC), kendaraan ini dapat menghemat biaya hingga 70 persen dibandingkan dengan kendaraan konvensional,” ujarnya dalam sesi tanya jawab pada Jumat (16/2/2024).
Dalam POC yang dilakukan oleh Mitsubishi dengan beberapa perusahaan, L100 EV terbukti memiliki biaya operasional yang rendah saat digunakan sehari-hari.
Menurut Mitsubishi, salah satu faktor yang memangkas biaya operasional adalah murahnya pajak tahunan dan biaya pengecasan.
“Mobil ini dapat menekan harga karena pajak tahunannya sangat kecil untuk L100 EV. Hemat dalam servis sudah pasti, karena perawatan mobil listrik ini ekonomis,” tambahnya.
Perusahaan asal Jepang ini sebenarnya menjual Mitsubishi L100 EV kepada masyarakat luas, tetapi target utamanya adalah kepada perusahaan armada dan distribusi.
“Benar, kita dapat menjualnya kepada konsumen ritel. Namun, target utamanya adalah armada dan distribusi,” tambah Intan Vidiasari, General Manager of Marketing and PR MMKSI.
Dalam sesi yang sama, dijelaskan bahwa Mitsubishi L100 EV juga dapat disewa melalui jaringan Mitsubishi di Indonesia.
Konsumen atau perusahaan yang berminat dapat membayar sebesar Rp6,7 juta per bulan dengan masa kontrak selama 5 tahun.
“Kami sudah bekerja sama dengan perusahaan penyewaan, konsumen dapat membayar Rp6,7 juta per bulan untuk masa sewa selama 5 tahun,” ujar Yoshio Igarashi, Direktur Divisi Penjualan & Pemasaran MMKSI.
Pihak penyewa dapat menghubungi perusahaan penyewaan seperti Dipo Star Finance, Takari Tokoh Sejahtera, dan Srikandi Multi Rental.
Meskipun masyarakat dapat menyewa mobil tersebut untuk kurun waktu kurang dari 5 tahun, namun akan ada peningkatan biaya sewa.
“Jika masa sewa kurang dari 5 tahun, akan ada peningkatan biaya sewa,” jelas Budi Dermawan, Kepala Grup Penjualan Regional, Divisi Penjualan & Pemasaran MMKSI.
Merek berlogo tiga berlian ini berani menjalankan skema penyewaan ini karena telah melihat kebiasaan perusahaan. Umumnya, perusahaan yang menyewa armada akan menggunakan kendaraan sewaan selama 5 tahun.