OTOMOTIF

Menjelajahi Spektrum Penuh: Memahami Arti dan Fungsi Utama ABS

244
×

Menjelajahi Spektrum Penuh: Memahami Arti dan Fungsi Utama ABS

Sebarkan artikel ini
Apa Kepanjangan Dari ABS Serta Fungsi Utamanya
Apa Kepanjangan Dari ABS Serta Fungsi Utamanya

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Singkatan ABS dari kepanjangan Anti-lock Braking System sering kita jumpai dalam istilah otomotif.

Lalu, bagaimana cara kerja fitur ini? Faktor keselamatan selalu menjadi perhatian besar para produsen otomotif.

Hal ini terlihat dari makin lengkapnya fitur yang hadir pada kendaraan-kendaraan modern.

Salah satu fitur yang pada saat ini jamak dijumpai adalah sistem pengereman ABS.

Keberadaan sistem ini sangat bermanfaat baik untuk kendaraan roda bermotor roda empat ataupun roda roda.

Oleh karena itu sistem ini ibaratnya sudah menjadi fitur standar yang hadir pada kendaraan-kendaraan baru saat ini.

ABS Adalah Singkatan dari Anti-lock Braking System

ABS itu sendiri adalah singkatan dari Anti-lock Braking System. Atau jika diartikan secara bebas ke Bahasa Indonesia berarti sistem pengereman anti mengunci.

Dirangkum dari ensiklopedia bebas Wikipedia, Senin (5/12/2022), ABS itu sendiri hadir dengan beberapa nama lain, contohnya anti-skid system.

Fitur semacam ini juga ditemui pada kendaraan-kendaraan besar, seperti truk, bus, bahkan pesawat terbang.

Dari nama yang digunakan mungkin sudah dapat dibayangkan fungsi sistem ini. Fitur ABS disematkan pada sebuah kendaraan agar bannya tidak mengunci ketika dilakukan pengereman mendadak.

Baca Juga:  Melangkah Bersama ke Masa Depan: CARSOME Academy Mengundang Mahasiswa Maranatha untuk Memperhatikan Profesi Inspektor Kendaraan

Cara Kerja ABS dan Pentingnya Bagi Keselamatan

Ada satu alasan besar yang mendasari pentingnya kehadiran fitur ABS pada kendaraan. Ketika ban kendaraan sampai mengunci pada saat dilakukan pengereman mendadak, maka pengendara akan langsung kehilangan kendali.

Namun, hal tersebut tidak akan terjadi jika ada fitur ABS. Sebabnya fitur ABS memiliki modul khusus yang akan mengaplikasikan rem dengan interval tertentu.

Dirangkum dari sumber yang sama, fitur ABS bekerja dengan mempraktikkan teknik pengereman threshold braking atau cadence braking.

Kedua teknik tersebut kerap dilakukan oleh para pengemudi profesional atau pebalap sebelum teknologi ABS ditemukan.

Bukan hanya mencegah ban mengunci, tapi dengan fitur ABS maka pengereman juga jadi lebih efisien.

Pada saat fitur ABS sedang bekerja biasanya pengendara bisa merasakan tanda-tandanya, misal pedal rem bergetar.

Namun, hal tersebut bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan tetaplah berusaha untuk berkendara dengan tenang.

Singkatan ABS Jangan Tertukar dengan CBS

Walau terdengar mirip, tapi fungsi fitur ABS dan CBS sangatlah berbeda. CBS itu sendiri merupakan singkatan dari Combined Braking System.

Jadi, tentu berbeda dengan ABS yang punya kepanjang Anti-lock Braking System. Keberadaan fitur ini lebih banyak ditemui pada sepeda motor.

Pada prinsipnya fitur CBS berguna untuk menyeimbangkan kekuatan pengereman roda depan dan belakang melalui satu tuas.

Baca Juga:  11 Tips Penting Untuk Persiapan Touring Jauh yang Harus Diperhatikan

Dengan begitu harapannya pengereman bisa lebih aman dan efektif. Seperti diketahui, pengoperasian rem sepeda motor agak berbeda dengan mobil.

Pengendara mobil hanya perlu menginjak satu pedal rem maka ban depan dan belakang akan mengerem berbarengan.

Sementara itu rem depan dan belakang pada sepeda motor dioperasikan melalui tuas yang berbeda.

Keberadaan fitur CBS memungkinkan pengendara sepeda motor hanya mengoperasikan satu tuas untuk mengaplikasikan rem pada roda depan dan belakang sekaligus.

Sejarah ABS Sudah Ada Sejak 1908

Fitur ABS bukanlah barang baru di dunia otomotif. Konsep fitur ABS paling tidak sudah ada sejak 1908 ketika F.E. Francis memperkenalkan “Slip Prevention Regulator for Rail Vehicle”.

Sementara itu, fitur ABS modern yang kini banyak diadopsi oleh para produsen kendaraan mulai diperkenalkan pada era 1950-an.

Mobil Lincoln Continental Mark III buatan 1970 tercatat sebagai produk kendaraan bermotor roda empat pertama yang menggunakan sistem ABS.

Penyebab Rem ABS Mobil Rusak dan Tips Merawatnya

Sebagai pemilik mobil, menjaga dan merawat komponen-komponen kendaraan menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan performa optimal termasuk sistem rem ABS ini.

Kerusakan pada sistem ini dapat mengurangi efektivitas pengereman dan meningkatkan risiko kecelakaan. Berikut adalah beberapa penyebab umum kerusakan sistem rem ABS mobil dan tips merawatnya:

  1. Kualitas Minyak Rem: Minyak rem berperan penting dalam mentransfer tekanan dari master silinder ke silinder ban, memastikan fungsi pengereman yang baik. Penggunaan minyak rem berkualitas rendah atau yang sudah kotor dapat merusak komponen sistem ABS. Penting untuk secara berkala mengganti minyak rem dan membersihkan tabung minyak rem untuk mencegah penyumbatan saluran.
  2. Ban yang Aus: Kondisi aus pada ban mobil dapat berdampak langsung pada kinerja sistem ABS. Daya cengkram ban yang berkurang karena keausan dapat menghambat fungsi ABS. Lakukan pengecekan kondisi ban secara rutin, dan pastikan untuk mengganti ban yang sudah aus. Pilih jenis ban yang sesuai dengan kondisi jalan dan mobil Anda agar sistem ABS tetap beroperasi maksimal.
  3. Kabel Sensor ABS Rusak: Kabel sensor ABS memainkan peran kunci dalam mengirimkan sinyal ke Electronic Control Unit (ECU). Jika kabel sensor mengalami kerusakan, sistem ABS tidak akan berfungsi dengan baik. Periksa secara berkala kondisi kabel sensor ABS, dan gantilah jika terjadi kerusakan seperti terjepit atau putus. Ini akan memastikan sistem ABS tetap beroperasi optimal dan mencegah pengereman yang tidak efektif.
Baca Juga:  Mengintip Rahasia: Simak Estimasi Pajak Motor Adventure Aprilia Tuareg 660 yang Bikin Penasaran!

Merawat sistem rem ABS dengan baik adalah investasi untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.

Dengan memperhatikan kualitas minyak rem, kondisi ban, dan kabel sensor ABS, Anda dapat meminimalkan risiko kerusakan dan memastikan kinerja sistem ABS mobil selalu prima.

Jangan lupa untuk melakukan perawatan secara rutin dan mengganti komponen yang perlu agar kendaraan tetap aman di jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *