Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Jumat (14/7), Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin, mengadakan acara pengukuhan untuk 32 orang yang akan menjadi Dewan Pengawas di 14 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Acara tersebut diadakan secara hybrid di Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan. Dalam kesempatan ini, Menkes menyampaikan tiga pesan utama yang menjadi fokus bagi para direksi Poltekkes di seluruh Indonesia.
Pertama, Menkes menekankan pentingnya menciptakan tenaga kesehatan yang berkualitas. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan terbesar di Indonesia, Poltekkes diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan memiliki daya saing tinggi, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Menurut Menkes, salah satu indikator keberhasilan lulusan Poltekkes adalah banyaknya lulusan yang bekerja di luar negeri maupun di rumah sakit dan institusi kesehatan ternama di dalam negeri.
Jika jumlah lulusan yang berhasil menembus pasar internasional rendah, maka produk tenaga kesehatan yang dihasilkan belum mencapai standar yang dibutuhkan oleh negara maupun instansi kesehatan tujuan.
“Dalam hal ini, produk Poltekkes haruslah berkualitas, yang berarti lulusannya haruslah unggul. Cara mengukurnya pun cukup sederhana, kita bisa melihat berapa banyak lulusan perawat yang berhasil bekerja di luar negeri dan mendapat pekerjaan di tempat-tempat prestisius. Sebagai negara kecil yang memiliki kebutuhan tenaga kesehatan besar di luar negeri, kita harus mampu memenuhi standar internasional,” kata Menkes dengan tegas.
Kedua, Menkes menekankan pentingnya riset dan inovasi yang mendukung agenda transformasi kesehatan.
Saat ini, kualitas riset dan inovasi yang dilakukan oleh Poltekkes masih tergolong rendah. Oleh karena itu, Menkes meminta agar orientasi riset dan inovasi di Poltekkes bergeser untuk mendukung agenda transformasi kesehatan berdasarkan enam pilar yang sedang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan.
Menkes memberikan contoh tentang pentingnya penelitian dalam hal penanggulangan diabetes. Di Indonesia, terdapat sekitar 20 juta penderita diabetes, namun baru sekitar 5 juta orang yang teridentifikasi.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena diabetes dapat menyebabkan komplikasi penyakit serius lainnya, seperti gagal ginjal, stroke, penyakit jantung, dan penyakit berbahaya lainnya, yang dapat meningkatkan angka kematian dan biaya kesehatan secara signifikan.
Melalui riset, Menkes percaya bahwa dapat ditemukan cara-cara intervensi yang tepat dan cepat untuk mengatasi masalah diabetes di Indonesia.
“Lakukan riset dengan sungguh-sungguh, kita harus mengetahui dengan pasti berapa jumlah penderita diabetes di Indonesia dan mencari solusi atas banyaknya kasus tersebut. Dari penelitian inilah kita dapat mengumpulkan data-data penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat dalam menangani masalah ini,” ujar Menkes.
Terakhir, Menkes menegaskan bahwa keberadaan Poltekkes harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Salah satu caranya adalah dengan memastikan ketersediaan tenaga kesehatan yang cukup dan berkualitas di daerah-daerah yang memiliki Poltekkes.
Menkes yakin bahwa kelengkapan dan ketersediaan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan upaya ini, derajat kesehatan masyarakat yang tertinggi dapat tercapai.
“Seindah apapun gedung Poltekkes yang dibangun, jika tidak ada tenaga kesehatan yang cukup, menurut saya, hal itu masih kurang lengkap. Karena tugas utama Poltekkes adalah mencetak tenaga kesehatan, dan jika kebutuhan tenaga kesehatan belum terpenuhi, maka Direksi Poltekkes di daerah tersebut harus bertanggung jawab atas hal tersebut,” tegas Menkes.
Menutup arahannya, Menkes berharap agar ketiga pesan ini segera diimplementasikan guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Saya berharap pesan-pesan ini dapat diterapkan dengan sungguh-sungguh oleh para Direksi Poltekkes. Sekali lagi, terima kasih atas kerja keras kalian, dan semoga kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat,” pungkas Menkes dengan penuh harapan.