Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Bhabinkamtibmas Polsek Pugung, Bripka Mukri Wiododo, bersama Kanit Binmas Aipda Elvan Mardiansyah, merespons keluhan sejumlah wali murid terkait praktek perjudian anak-anak melalui lotre gosok di MI Mathlaul Anwar, Kebumen, Pekon Banjar Agung Udik, Pugung.
Respon cepat ini ditunjukkan dengan kunjungan ke sekolah untuk menindaklanjuti aduan yang diterima.
Beberapa wali murid menyampaikan keprihatinan atas maraknya praktek perjudian yang meresahkan di kalangan siswa.
Anak-anak seringkali menggunakan uang saku mereka untuk membeli lotre gosok, yang dapat membawa dampak negatif terhadap prioritas kebutuhan sehari-hari mereka.
Keprihatinan ini membuat Bhabinkamtibmas dan Kanit Binmas segera merespons dengan mengunjungi MI Mathlaul Anwar.
Kapolsek Pugung, Ipda Ori Wiryadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak sekolah sebelum melakukan kunjungan tersebut pada Selasa, 21 November 2023.
“Pihak sekolah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan penyuluhan kepada siswa-siswi MI Mathlaul Anwar agar tidak terlibat dalam praktek pembelian lotre dan untuk menggunakan uang saku dengan bijak,” ujar Ipda Ori Wiryadi, yang mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Siswara Hadi Chandra.
Dalam kunjungan tersebut, pihak kepolisian juga melakukan penyuluhan kepada siswa-siswi dan berkeliling untuk memastikan keberadaan lotre tersebut bersama pedagang. Namun, pada hari tersebut, penjual lotre tidak ditemukan.
“Kami sudah periksa, yang jualan lotere waktu tadi kesana sudah tidak ada. Namun, kami tetap imbau anak-anak tidak lagi membeli lotere, termasuk para pedagang agar tidak menjualnya,” tambah Ipda Ori Wiryadi.
Kapolsek menekankan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya.
Wali murid yang melaporkan keluhan mengungkapkan rasa terima kasih atas respons cepat Bhabinkamtibmas dan Kanit Binmas dalam menanggapi permasalahan yang merugikan para siswa.
Kepala Sekolah MI Mathlaul Anwar, Nurul Halim, menyatakan bahwa pihak sekolah telah melarang penjualan lotre, dan pedagang yang terlibat tidak datang ke sekolah.
“Kami sebelumnya sudah melarang anak-anak membeli dan melarang penjual berdagang lotre pada jam sekolah,” kata Nurul Halim.
Dia menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bhabinkamtibmas dan Kanit Binmas ke sekolah, berharap bahwa para siswa semakin memahami dampak negatif dari pembelian lotre.
Dengan tindakan ini, diharapkan lingkungan sekolah menjadi lebih aman dan bebas dari praktek perjudian yang merugikan para siswa.