Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada tanggal 7-8 September 2023, Universitas Lampung (Unila) dengan sukses menggelar acara konferensi internasional yang prestisius, yaitu The 4th Unila International Conference on Science, Technology, and Environment (ULICoSTE).
Acara ini bertema “Technology and Sustainability: Innovations and Solutions for Shaping the Future” dan diadakan di Hotel Radisson, Bandar Lampung. Pembukaan acara dilakukan oleh Sekretaris LP2M Unila, Suparman Arif, S.Pd., M.Pd.
ULICoSTE tahun ini mengeksplorasi kemajuan teknologi terbaru dan bagaimana perkembangan ini akan mempengaruhi masa depan dunia.
Suparman Arif, Sekretaris LP2M Unila, menyatakan bahwa konferensi ini adalah wujud nyata dari komitmen Unila untuk memajukan penelitian, pengembangan, dan pemahaman dalam bidang sains, teknologi, dan lingkungan.
“Dengan tantangan global seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya alam, dan pengelolaan lingkungan yang kita hadapi bersama, kita membutuhkan solusi inovatif dan berkelanjutan,” ujar Suparman Arif.
ULICoSTE 2023 mengundang pembicara utama dari Prancis, Palestina, Cina, dan Indonesia.
Di antara keynote speaker yang hadir adalah Assoc. Prof. Jiajia Shan, Ph.D. dari Dalian University of Technology, Cina, serta Assoc Prof. Mohammed Benaouda, Ph.D., dari Institut Agro Dijon, Prancis.
Konferensi ini juga dihiasi oleh Prof. Wersam Almadhoun dari Gaza University, Palestina, Prof. Diding Suhandy dari Unila, dan Prof. Nurul Taufiqurrahman, Ketua Masyarakat Nano Indonesia Brin.
Dalam ULICoSTE ini, peserta konferensi memiliki kesempatan untuk mempresentasikan kajian teori dan konsep ilmu pengetahuan sosial dan teknologi berkelanjutan.
Suparman Arif mengungkapkan, “Kegiatan ini memberikan kontribusi dan membangun kolaborasi di bidang akademik, terutama pada topik-topik yang berfokus pada kemajuan teknologi terkini dan pemanfaatannya di masa depan.”
Beberapa topik penelitian yang dibahas mencakup teknologi baru dan model bisnis inovatif, dampak transformasi digital pada industri, potensi kecerdasan buatan (AI), ilmu pengetahuan, teknologi, dan material ramah lingkungan, teknologi dan emisi karbon, pengelolaan limbah dan daur ulang material, serta pertanian berkelanjutan dan sistem pangan inovatif.
Setelah sesi pembicara utama, para peserta melanjutkan kegiatan ke sesi paralel, di mana mereka mempresentasikan hasil penelitian yang telah mereka lakukan.
Harapannya, ULICoSTE dapat menjadi wadah interaksi intelektual-akademik kolektif-kolegial bagi ilmuwan, peneliti, dan cendekiawan lintas disiplin ilmu sosial dan lingkungan, sehingga dapat menginspirasi lahirnya ide dan teori baru dari para peneliti.