BERITA

Tren Pembayaran QRIS Meledak di Bandar Lampung: Apotek, Kurir, dan Cucian Mobil Semua Terjangkau dan Aman!

202
×

Tren Pembayaran QRIS Meledak di Bandar Lampung: Apotek, Kurir, dan Cucian Mobil Semua Terjangkau dan Aman!

Sebarkan artikel ini
Wah! Pembayaran QRIS Makin Marak di Bandar Lampung, Mulai Apotek, Kurir, hingga Cucian Mobil, Praktis dan Aman
Wah! Pembayaran QRIS Makin Marak di Bandar Lampung, Mulai Apotek, Kurir, hingga Cucian Mobil, Praktis dan Aman

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Gebrakan Bank Indonesia (BI) dalam mendorong tiga model pembayaran digital, yakni QRIS, BI-Fast, dan SNAP, telah mengubah cara transaksi di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Bandar Lampung.

Penggunaan aplikasi pembayaran digital QRIS (QR Code Indonesian Standard) semakin meluas, mirip dengan pertumbuhan hujan yang tak terbendung.

Metode pembayaran digital ini kini digunakan di berbagai jenis usaha, mulai dari gerai, outlet, apotek, hingga cucian mobil.

Menurut Sunaryo, seorang staf di cucian mobil Azoya di Jalan Pramuka, Rajabasa Bandar Lampung, penggunaan QRIS telah menghasilkan transaksi yang lebih lancar.

Terutama, ini sangat membantu karena tarif cucian di sini adalah Rp45 ribu, seringkali memerlukan uang kembalian dalam pecahan Rp5.000. Sunaryo berkata, “Kami memilih QRIS karena sebagian besar pelanggan sudah memiliki aplikasi dan akses internet. Ini membuat proses pembayaran menjadi lebih praktis dan cepat. Dulu, kami harus mencari uang kembalian karena kebanyakan pelanggan membayar dengan uang pecahan Rp50 ribu atau Rp100 ribu.”

Baca Juga:  Tahap Awal Program Ketahanan Pangan Dipasena: 17 Petambak Kampung Bumi Sentosa Terima Bibit Udang

Apatek Enggal di Jalan Radin Inten, Bandar Lampung, yang merupakan apotek terbesar dan paling sibuk di Lampung, juga telah mengadopsi QRIS untuk mempercepat transaksi.

Kini, di bagian kasir tersedia kode QRIS yang terintegrasi dengan sistem komputer kasir, sehingga setelah pembayaran selesai, informasi tersebut langsung terpantau di layar monitor kasir.

Keputusan untuk menggunakan aplikasi QRIS juga diterapkan di PT Tiki Jalur Nusantara Eka Kurir (JNE) Cabang Lampung.

Ahmad Junaidi, Branch Manager PT Tiki Jalur Nusantara Eka Kurir (JNE) Cabang Lampung, menjelaskan bahwa keamanan dan kecepatan transaksi adalah faktor utama dalam penggunaan QRIS.

Setiap kurir JNE kini dilengkapi dengan kode QRIS di smartphone mereka. Ahmad Junaidi mengatakan, “Kami menganjurkan semua kurir kami untuk menggunakan QRIS, terutama untuk pembayaran cost on delivery (COD) yang dipesan oleh pelanggan melalui e-commerce. Alhamdulillah, pelanggan merespons positif, dan transaksi menggunakan QRIS terus meningkat.”

Baca Juga:  Proyeksi BI: Meningkatnya Kinerja Ekonomi, Diperkirakan Permintaan Uang Libur Natal dan Tahun Baru di Lampung Tembus Rp3 Triliun

Sebelumnya, pembayaran COD dengan uang tunai sering merepotkan kurir, karena mereka harus selalu siap dengan pecahan uang Rupiah yang beragam. Selain itu, pembayaran ke rekening pribadi kurir juga memiliki risiko.

Oleh karena itu, PT JNE memutuskan untuk melengkapi setiap smartphone kurir dengan kode QRIS, sehingga pembayaran dilakukan langsung ke rekening PT JNE.

“Ini adalah cara pembayaran yang sangat sederhana dan aman,” kata Ahmad Junaidi, yang telah berkarir di JNE selama 15 tahun, awalnya sebagai seorang kurir.

Bank Indonesia mencatat bahwa sistem pembayaran digital terus berkembang baik dari segi volume maupun nilai transaksi, mulai dari tahun 2020 hingga 2022.

Volume transaksi QRIS pada tahun 2020 mencapai 124 juta dengan nilai transaksi Rp 8,2 triliun.

Pada tahun 2021, volume transaksi meningkat menjadi 375 juta dengan nilai transaksi Rp 27,73 triliun.

Baca Juga:  PLN Lampung Siap Menyediakan Listrik Andal Saat Iduladha: 101 Posko, 1.052 Personel, dan Tiga Tim PDKB Tersedia

Pada tahun 2022, volume dan nilai transaksi QRIS terus meningkat signifikan menjadi 993 juta transaksi dengan nilai Rp 98,45 triliun.

Di samping itu, transaksi melalui digital banking juga mengalami pertumbuhan yang pesat, dengan volume transaksi mencapai 11,7 juta pada tahun 2022 dengan nilai mencapai Rp 52,37 triliun.

Melihat perkembangan data ini, transaksi digital semakin menjadi kenyataan bagi semua orang di seluruh dunia.

Oleh karena itu, transaksi di masa depan mungkin tidak akan lagi menggunakan uang fisik, melainkan akan dilakukan secara digital. Maka, saatnya untuk beralih ke dompet digital yang lebih aman, praktis, dan cepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *