Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Minggu (3/3/2024), sebuah tragedi mengguncang Ponpes Miftahul Huda 606, terletak di Dusun Banyumas, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.
MF (17) bin Asef Marwan, seorang santri yang tinggal di ponpes tersebut, meninggal dunia di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda.
Meskipun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian, orang tua korban telah melaporkan dugaan dianiaya tersebut ke pihak berwajib.
Hadi Sujana, seorang anggota keluarga korban, dalam wawancara dengan Media90 pada Minggu (3/3/2024), menyampaikan kebingungan dan kekagetan keluarga atas kejadian tersebut.
Menurutnya, MF dibawa ke rumah sakit oleh beberapa guru dari Ponpes Miftahul Huda, namun tak lama setelah itu, nyawa sang santri pun pergi.
“Korban dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda sekitar pukul 24.00 WIB. Tapi beberapa saat kemudian, dia meninggal. Ada kejanggalan yang kami rasakan, maka kami melaporkan hal ini dan meminta korban divisum,” ungkap Hadi.
Hadi juga menambahkan bahwa di tubuh korban, terutama di bagian dada dan dahi, terdapat lebam yang diduga bekas pukulan.
“Anak ini dalam keadaan sehat saat dipulangkan ke pondok pada Jumat (1/3/2024). Kami tidak menyangka, tiba-tiba menerima kabar bahwa dia sakit dan akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya dengan nada sedih.
Sementara itu, informasi yang diterima Media90 mengenai penyebab kematian santri tersebut masih samar.
Ada beberapa versi yang beredar, salah satunya menyebutkan bahwa korban meninggal setelah mendapat hukuman dari pihak ponpes.
Namun, ada juga yang mengklaim bahwa MF meninggal setelah mengikuti latihan karate di ponpes tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap kebenaran di balik kematian tragis MF.
Keluarga korban pun menantikan klarifikasi dan kejelasan dari pihak berwajib mengenai dugaan dianiaya yang menyebabkan kepergian anak mereka.