BERITA

Tragedi Mencengangkan: Bocah Kelas Dua SD Tewas Terpeleset di Bendungan Sungai Way Mincang Pardasuka Pringsewu

378
×

Tragedi Mencengangkan: Bocah Kelas Dua SD Tewas Terpeleset di Bendungan Sungai Way Mincang Pardasuka Pringsewu

Sebarkan artikel ini
Terpeleset dan Jatuh ke Bendungan Sungai Way Mincang Pardasuka Pringsewu, Bocah Kelas Dua SD Tewas
Terpeleset dan Jatuh ke Bendungan Sungai Way Mincang Pardasuka Pringsewu, Bocah Kelas Dua SD Tewas

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Sebuah tragedi mengguncang Dusun Margabatin, Pekon Pardasuka, Pringsewu pada Senin sore (4/3/2024) saat seorang bocah berusia delapan tahun bernama Aqil Al Hafiz, murid kelas dua SD, tewas tenggelam di dasar bendungan sungai Way Mincang.

Konfirmasi dari Kapolsek Pardasuka, Iptu Jumbadiyo, menegaskan kebenaran peristiwa tragis ini.

Menurut keterangan Kapolsek, Aqil tenggelam setelah terperosok ke dalam genangan air bendungan, sedalam 1,5 meter, saat pulang dari mandi di sungai bersama teman-temannya sekitar pukul 17.00 WIB.

Peristiwa itu terjadi ketika Aqil melintas di atas bendungan, yang memiliki ketinggian sekitar 3 meter.

Teman-teman yang menyaksikan kejadian tersebut segera memberitahu warga sekitar untuk memberikan pertolongan.

Baca Juga:  Kunjungan Guru SMK Negeri 1 Sukadana, Lampung Timur ke Polinela: Membangun Kolaborasi Pendidikan yang Berkualitas

Upaya penyelamatan dilakukan oleh sejumlah warga yang segera mendatangi lokasi kejadian.

Namun sayangnya, Aqil ditemukan tersangkut di bawah aliran air bendungan dalam keadaan tidak bergerak.

Setelah dievakuasi ke Klinik Agung Medika Pardasuka, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan identifikasi korban.

Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan luka gores di bagian kaki dan dada Aqil, diduga akibat benturan saat jatuh terperosok ke dalam bendungan.

Meskipun demikian, penyebab utama kematiannya diduga karena kekurangan oksigen.

Kapolsek menyampaikan bahwa jenazah Aqil telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Penyerahan ini dilakukan setelah keluarga korban membuat surat pernyataan tidak bersedia dilakukan proses otopsi terhadap jasad Aqil.

Baca Juga:  Tragedi Memilukan: Juru Tagih Hutang Koperasi di Labuhan Maringgai Lampung Timur Tewas Ditembak, Mengenang Ancaman Maut yang Pernah Menghantui

Dalam kesempatan itu, Kapolsek juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengimbau kepada seluruh warga, terutama para orang tua, untuk lebih mengawasi anak-anak mereka, khususnya saat beraktivitas di luar jam sekolah.

“Kami turut prihatin dan berduka. Kami juga berharap kejadian ini jangan sampai terjadi lagi,” ujar Iptu Jumbadiyo dengan nada prihatin.

Semoga peristiwa tragis ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *