BERITA

Tim Dosen Polinela Membimbing Gapoktan Sinar Harapan Desa Krawang Sari, Natar dalam Pelatihan Pembenahan Tanah

258
×

Tim Dosen Polinela Membimbing Gapoktan Sinar Harapan Desa Krawang Sari, Natar dalam Pelatihan Pembenahan Tanah

Sebarkan artikel ini
Tim Dosen Polinela Beri Pelatihan Pembenahan Tanah Kepada Gapoktan Sinar Harapan di Desa Krawang Sari, Natar
Tim Dosen Polinela Beri Pelatihan Pembenahan Tanah Kepada Gapoktan Sinar Harapan di Desa Krawang Sari, Natar

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Kamis, 3 Agustus 2023, sebuah Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Perbenihan dan Hortikultura di Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melaksanakan kegiatan PKM yang berharga di Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Kegiatan PKM ini bukanlah sekadar rutinitas, melainkan sebuah manifestasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diemban oleh seluruh elemen di Politeknik Negeri Lampung.

Dalam kepemimpinan Onny Pradana, S.P., M.Si., tim ini terdiri dari enam dosen yang berdedikasi, yaitu Ir. Gut Tianigut, M.P., Rianida Taisa, S.P., M.Si., Siti N. Andini, S.P., M.P., Ari Wahyuni, S.P., M.Si., Septiana, S.P., M.Si., dan Akbar H. Zaini, S.P., M.P. Mahasiswa juga turut berpartisipasi, termasuk Alfin (semester 6), Rizki Rojabi, Fera Wati, dan Maharani Miranti (semester 4).

Fokus utama PKM ini adalah memberikan bantuan kepada Gapoktan Sinar Harapan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota gapoktan tersebut dalam menerapkan teknologi pembenah tanah.

Baca Juga:  Pembobol Pabrik di Panjang Bandar Lampung, Dua Pria Curi Ban Mobil dan Puluhan Aki Bekas

Dalam rangka ini, PKM tersebut memiliki tema yang menggambarkan esensinya: “Transfer Teknologi Pembenah Tanah Pada Gapoktan Sinar Harapan Di Desa Krawang Sari, Lampung Selatan Sebagai Upaya Perbaikan Kesuburan Tanah”.

Onny Pradana, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa permasalahan utama yang dihadapi petani di Desa Krawang Sari adalah menurunnya kesuburan tanah.

Penurunan ini, yang tercermin dalam nilai pH tanah yang rendah, salah satunya disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia dengan dosis dan intensitas yang tinggi.

“Tanah perlu istirahat, karena tanpa fase istirahat, produktivitas tanah akan menurun. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki kesuburan tanah petani melalui pembenah tanah,” ungkap Onny.

Dalam PKM ini, Rianida Taisa, S.P., M.Si., menyampaikan materi terkait teknologi pembenah tanah.

Materi ini melibatkan peranan pembenah tanah, jenis-jenis pembenah tanah, teknik dan cara aplikasi pembenah tanah, serta penentuan kebutuhan pembenah tanah.

Baca Juga:  Rahasia Merawat Suspensi Motor Trail: Tips Terbaik untuk Para Pecinta Off-road!

Ia menjelaskan bahwa pembenah tanah dapat merubah struktur dan kapasitas tanah, memungkinkannya untuk lebih baik dalam menahan air dan nutrisi.

Ada pembenah tanah alami dan buatan yang bersifat organik maupun anorganik.

“Pembenah tanah yang digunakan dalam PKM ini adalah dolomit dan zeolit, yang termasuk dalam kategori pembenah tanah alami anorganik,” kata Rianida.

Dalam sesi diskusi, Rianida juga menekankan perlunya pengurangan bertahap dalam penggunaan pupuk kimia.

Ia mengusulkan skenario penggunaan campuran pupuk kimia dan organik dengan proporsi yang berangsur-angsur meningkat menuju porsi yang lebih tinggi pada pupuk organik.

Kegiatan ditutup dengan demonstrasi pengukuran pH tanah menggunakan alat pH meter portable.

Demonstrasi dilakukan pada lahan demplot yang telah disiapkan untuk pengukuran pH tanah.

Baca Juga:  Perjalanan Eksploratif: Polinela Melangkah Maju dengan Pembentukan Jurusan Perikanan dan Kelautan

Sebagai penutup yang bermakna, alat pH meter portable diberikan kepada perwakilan Gapoktan Sinar Harapan.

Melalui kegiatan ini, tim PKM Polinela telah memberikan kontribusi berarti dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani di Desa Krawang Sari mengenai teknologi pembenah tanah.

Diharapkan bahwa upaya seperti ini dapat membantu mengatasi tantangan kesuburan tanah dan meningkatkan hasil pertanian, menciptakan dampak positif yang lebih luas dalam masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *