Media90 – Setiap tanggal 1 Juni, masyarakat Indonesia merayakan Hari Lahirnya Pancasila, sebuah momen penting yang juga menjadi libur nasional.
Namun, mengapa Pancasila tidak dilahirkan setelah Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus? Mari kita cari tahu kejelasannya.
Menurut situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Hari Lahir Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni karena saat itulah digelar sidang pertama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tahun 1945.
Sidang tersebut berlangsung pada 29 Mei 1945 di gedung Chuo Sangi In, yang saat ini dikenal sebagai Gedung Pancasila. Gedung tersebut, pada masa penjajahan Belanda, adalah Gedung Volksraad atau Dewan Rakyat.
Sidang ini merupakan bagian dari upaya merumuskan Dasar Negara Republik Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang BPUPKI tersebut, Pancasila pun akhirnya lahir.
Pidato yang disampaikan pada tanggal 1 Juni 1945 menjadi landasan sebagai gagasan awal Pancasila.
Sementara teks aklamasi yang dibacakan pada 18 Agustus 1945, yang merupakan gagasan primer sebagai dasar dan filsafat bangsa dan negara, menjadi Piagam Jakarta yang menjadi Pembukaan UUD dan tersahkan pada 18 Agustus 1945.
Peringatan Hari Lahir Pancasila pertama kali diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 1964 atas permintaan Presiden Soekarno.
Kemudian, pada tahun 2016, Keppres No. 24 tentang Hari Lahir Pancasila mengadopsi kesepakatan MPR RI, yang menjadi dasar bagi peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni.
Peringatan Hari Lahir Pancasila biasanya diwarnai dengan upacara bendera. Momen ini menjadi waktu untuk mengenang pahlawan-pahlawan yang gugur, membacakan Pancasila, dan mendengarkan lagu “Andhika Bayangkari”, sebuah lagu tentang ideologi Pancasila. Kemudian, Bendera Indonesia dikibarkan sambil memanjatkan doa.
Ini merupakan momen penting untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan para pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia.
Dengan lahirnya lima sila tersebut, Pancasila menjadi alat yang mampu menyatukan masyarakat Indonesia dengan segala perbedaannya.