Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Dua tahun setelah penggabungan yang dilaksanakan pada 1 Oktober 2021, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) telah berhasil menjadi salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia.
Penggabungan ini melibatkan empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan, dan hasilnya adalah sebuah entitas yang kokoh dan berprestasi di pasar global.
Menurut General Manager PT Pelindo Regional 2 Panjang, Imam Rahmiyadi, penggabungan ini telah membawa perusahaan ke panggung global.
“Setelah penggabungan, Pelindo telah menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke delapan dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs,” ungkap Imam Rahmiyadi dalam acara media gathering di Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung, pada Rabu (18/10/2023).
Pada acara tersebut, juga hadir perwakilan dari Pelindo Regional 2, seperti Sofyan Gumelar (Manager Komersial), Budi Waluyo (Manager Keuangan dan SDM), Bedjo Waluyo (Manager Kepatuhan Bisnis), Iwan Sanjaya (Manager Teknik), dan M. Reza Al Ichsan.
Sekretaris PWI Lampung, Andi S. Panjaitan, turut menghadiri acara tersebut. Gathering ini bertema ‘Rajut harmonisasi bersama insan pers, satukan visi bangun sinergi untuk kemajuan Pelindo dan ekonomi Lampung pasca merger.’
Penggabungan ini tidak hanya meningkatkan eksistensi Pelindo sebagai operator pelabuhan terbesar, tetapi juga membawa dampak positif dalam meningkatkan konektivitas dan standarisasi pelayanan di seluruh perusahaan.
Ini, pada gilirannya, telah memberikan efisiensi dalam lalu lintas barang antar pulau dan secara bertahap menurunkan biaya logistik.
Imam Rahmiyadi menambahkan, “Penggabungan Pelindo juga telah membuka peluang lapangan pekerjaan baru melalui investasi dalam sektor pelabuhan yang semakin berkembang. Ini juga meningkatkan kontribusi pendapatan negara melalui dividen dan pajak, sejalan dengan peningkatan profitabilitas perusahaan.”
Selain itu, dampak positif lain dari penggabungan ini adalah penurunan biaya logistik nasional. Berdasarkan perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2022, biaya logistik nasional mengalami penurunan yang signifikan, turun menjadi 14,29% dari PDB pada tahun yang sama.
Meskipun begitu, target yang ditetapkan dalam RPJPN 2025-2045 adalah 9%, sehingga masih diperlukan perbaikan lebih lanjut dalam sistem logistik nasional untuk mencapai sasaran tersebut.
PT Pelindo Regional 2 Panjang melayani berbagai jenis barang, termasuk barang umum, barang dalam kantong, curah cair, barang kering, dan peti kemas.
Seiring dengan pertumbuhan sektor industri, pertambangan, dan perkebunan di Lampung dan sekitarnya, volume peti kemas yang ditangani di Pelabuhan Panjang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Imam Rahmiyadi menyimpulkan, “Dengan fasilitas yang memadai dan lahan yang dapat dikembangkan menjadi berbagai terminal, Cabang Pelabuhan Panjang siap memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan di masa mendatang.”
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) adalah contoh nyata bagaimana penggabungan BUMN yang sukses dapat menghasilkan pertumbuhan, efisiensi, dan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.