BERITA

Peringatan dari BMKG: Dampak El Nino Semakin Mematikan, Ketahanan Pangan Terancam!

242
×

Peringatan dari BMKG: Dampak El Nino Semakin Mematikan, Ketahanan Pangan Terancam!

Sebarkan artikel ini
BMKG Prediksi Dampak El Nino Lebih Parah Tahun ini, Ancaman Gagal Panen Ganggu Ketahanan Pangan
BMKG Prediksi Dampak El Nino Lebih Parah Tahun ini, Ancaman Gagal Panen Ganggu Ketahanan Pangan

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi yang mengkhawatirkan terkait potensi El Nino yang lebih parah pada tahun ini.

Dalam pernyataannya, BMKG menyatakan bahwa ancaman El Nino pada tahun ini kemungkinan akan lebih buruk dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya.

Puncak fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi pada Agustus hingga September 2023.

Selain El Nino, BMKG juga menyoroti tingkat kekeringan yang melanda Indonesia yang disebabkan oleh Indian Ocean Dipole (IOD) positif.

IOD merupakan perbedaan suhu permukaan laut antara Laut Arab (Samudra Hindia bagian barat) dan Samudra Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

Dampak dari fenomena IOD ini telah meningkatkan tingkat kekeringan di beberapa wilayah Indonesia.

Dalam laman BMKG, Rabu (2/7/2013), disebutkan bahwa fenomena El Nino dan IOD positif ternyata saling menguatkan dampaknya.

Baca Juga:  Torehan Sukses: Nabila Yanwarita, Mahasiswi Teknokrat Indonesia, Menembus Seleksi StudyXChange#4

Hal ini berarti musim kemarau tahun 2023 akan menjadi lebih kering dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah serius bagi ketahanan pangan nasional.

Salah satu masalah yang muncul adalah ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan akibat kekurangan air selama puncak musim kemarau.

Curah hujan diprediksi akan berada pada kategori rendah hingga sangat rendah. Pertanian, yang merupakan tulang punggung ketahanan pangan negara, akan menghadapi tantangan besar untuk memenuhi kebutuhan makanan jika gagal panen terjadi.

Tak hanya itu, tingkat kekeringan yang tinggi juga dapat memicu bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

BMKG telah mengamati bahwa indeks El Nino pada bulan Juli ini mencapai level moderate atau sedang, sementara IOD telah mencapai level indeks yang positif.

Prediksi musim kemarau yang lebih ekstrem ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga:  TPN Ganjar dan Mahfud Ajak Relawan Lampung Bergerak Door to Door untuk Konsolidasi Masyarakat

Upaya mitigasi dan pengelolaan sumber daya air yang efektif menjadi sangat penting untuk menghadapi situasi ini.

Penghematan dan efisiensi penggunaan air di sektor pertanian dan domestik perlu ditingkatkan.

BMKG juga telah memperingatkan seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap risiko kekeringan yang lebih parah.

Pemerintah, LSM, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menghadapi dampak negatif yang mungkin timbul akibat fenomena El Nino dan IOD positif pada musim kemarau tahun 2023.

Ketika menghadapi ancaman perubahan iklim yang semakin nyata, penting bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menerapkan langkah-langkah adaptasi yang tepat.

Dengan bersama-sama bergerak menuju keberlanjutan, kita berharap dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik dan melindungi ketahanan pangan dan kehidupan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *