BERITA

Penuh Misteri: Tragedi Mengenaskan di Irigasi Way Jepara Lampung Timur, Janda Dua Anak Ditemukan Tewas Mengapung

350
×

Penuh Misteri: Tragedi Mengenaskan di Irigasi Way Jepara Lampung Timur, Janda Dua Anak Ditemukan Tewas Mengapung

Sebarkan artikel ini
Diduga Korban Pembunuhan, Janda Dua Anak Tewas Mengapung di Irigasi Way Jepara Lampung Timur
Diduga Korban Pembunuhan, Janda Dua Anak Tewas Mengapung di Irigasi Way Jepara Lampung Timur

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Desa Labuhanratu Satu, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, diguncang oleh penemuan yang mencekam pada Minggu (14/1/2024) ketika mayat seorang perempuan ditemukan mengapung di saluran irigasi.

Jasad yang dikonfirmasi sebagai milik Sri, warga Kecamatan Labuhanratu, kini menjadi pusat perhatian setelah ditemukan dalam kondisi yang mencurigakan.

Puskesmas Way Jepara menjadi saksi bisu dari peristiwa tragis ini, ketika jasad Sri dibawa ke sana untuk dilakukan visum oleh Dokter Athar. Hasil pemeriksaan medis awal menunjukkan adanya ketidakwajaran, mendorong perlunya pemeriksaan lanjutan melibatkan dokter forensik.

Dokter Athar menjelaskan, “Kami tidak bisa simpulkan serinci mungkin. Tapi ada ketidakwajaran pada korban dan perlu pemeriksaan lanjutan dari dokter forensik.”

Pernyataan ini membuka pintu bagi kecurigaan terhadap kematian Sri, yang tampaknya lebih kompleks daripada sekadar kecelakaan.

Saksi mata, Riki, menceritakan pengalamannya saat menemukan mayat Sri. “Saat saya bersama tiga rekannya sedang mencari burung di sekitar persawahan Desa Labuhanratu Satu, kami melihat sesosok yang menyerupai manusia mengapung di irigasi tersebut. Setelah saya pastikan dengan kawan, ternyata benar sesosok perempuan mengapung sudah tidak bernyawa, dan kami angkat ke darat,” ungkap Riki.

Evakuasi oleh anggota Mapolsek Way Jepara dilakukan dalam waktu 20 menit setelah penemuan, membawa jasad Sri ke Puskesmas Way Jepara.

Kepala SPKA Aiptu Ketut mengkonfirmasi temuan tersebut, menyebutkan bahwa perempuan tersebut diperkirakan berusia 40 tahun dan belum lama tenggelam.

Polisi saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kematian Sri.

“Belum ada 12 jam prediksi kami, karena kondisi kulitnya masih bagus belum membengkak. Kami masih lakukan visum untuk memastikan persoalan kematian perempuan tersebut,” kata Ketut.

Keluarga korban, yang diwakili oleh Fajar, membantah adanya gangguan jiwa pada Sri. “Ya itu Mbak saya, kondisi normal saya juga tidak tahu kenapa bisa ditemukan kondisi tenggelam di irigasi. Mudah-mudahan polisi bisa membongkar motif sebenarnya,” ujar Fajar. Dengan demikian, misteri di balik kematian Sri semakin menjadi perhatian, dan harapan ada pada upaya polisi untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *