Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada tahun 1826, Lampung kehilangan seorang pahlawan besar, Radin Inten I.
Namun, semangat perlawanan terhadap penjajah Belanda tetap berkobar melalui tangan putranya, Radin Imba II yang juga dikenal sebagai Kusuma Ratu. Seperti ayahnya, Radin Imba Kusuma tidak gentar menghadapi Belanda.
Radin Imba Kusuma menjalani kehidupan di luar wilayah Lampung dengan mengukuhkan persahabatan melalui ikatan perkawinan dengan Sultan Lingga.
Pernikahannya dengan saudara perempuan Sultan Lingga tidak hanya menguatkan hubungan pribadi, tetapi juga memperluas jaringan politik dan sosialnya. Selain itu, hubungan dekatnya dengan pelaut-pelaut Bugis dan Sulu membuat Belanda gelisah.
Kecurigaan Belanda terhadap Radin Imba Kusuma semakin nyata karena mertuanya, Kyai Arya Natabrata, turut melawan penjajah tersebut.
Bahkan, di wilayah Semangka, rakyat di bawah pimpinan Kepala Marga Terattas Batin Mangunang turut menentang Belanda.
Pada suatu hari yang epik, Radin Imba Kusuma memimpin serangan di Teluk Lampung, berhasil mengalahkan pasukan Belanda di dekat Kampung Muton dengan dukungan rakyat setempat.
Belanda merespons dengan mengirim ekspedisi militer. Asisten Residen Belanda untuk Lampung, J.A. Du Bois, meminta bantuan ke Batavia.
Pada tahun 1841, Belanda mengirim ekspedisi baru yang dipimpin oleh Kapten Hoffman, tetapi upaya tersebut gagal karena Radin Imba Kusuma tidak berada di tempat.
Bukan menyerah, Belanda mengirim ekspedisi berikutnya di bawah Kapten Bellehouder, yang juga mengalami kegagalan. Bahkan, Bellehouder tewas dalam pertempuran sengit.
Belanda tidak menyerah dan mengerahkan kekuatan militer besar-besaran. Pada tahun 1834, di bawah Kolonel Elout, Belanda merebut Benteng Raja Gepeh, tetapi Radin Imba Kusuma berhasil melarikan diri ke Lingga.
Di bawah tekanan Belanda, Sultan Lingga terpaksa menyerahkan Radin Imba Kusuma ke tangan penjajah.
Mereka dibawa ke Batavia dan dijebloskan dalam tahanan. Meskipun salah satu hulubalang, Raden Mangunang, meninggal dunia dalam tahanan, Radin Imba Kusuma dan yang lainnya dibuang ke Pulau Timor.
Meski berakhir dalam penangkapan, perlawanan gigih Radin Imba Kusuma tidak terlupakan. Sebagai penghargaan atas kepahlawanan ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung menjuluki jalan di Kecamatan Kemiling sebagai “Jalan Radin Imba Kesuma.”
Jalan ini melintasi kawasan Taman Rekreasi Lembah Hijau dan Tugu Durian Kemiling, mengingatkan kita pada perjuangan heroik pahlawan Lampung yang berani menentang penjajah Belanda.