Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Petambak udang Bumi Dipasena, yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, saat ini tengah menggelar upaya besar untuk meningkatkan produktivitas tambaknya.
Kapal sedot lumpur (dredger) khusus milik petambak tersebut telah diterjunkan untuk menormalisasi area dalam dan luar DAM 4 Bumi Dipasena Agung.
Tidak hanya mengandalkan sumber daya sendiri, petambak juga mendapat dukungan alat berat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam bentuk dua eksavator.
Menurut Arizal, Kepala Divisi Alat Berat Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung), dredger mulai beroperasi sejak 15 Desember 2023 dengan estimasi pekerjaan selama 60 hari kerja.
Dengan biaya mencapai Rp500 juta, dana tersebut berasal dari swadaya petambak yang terkumpul melalui program Investasi 1000.
“Selain dredger, kami juga menurunkan dua eksavator bantuan KKP. Jadi hal yang tidak bisa dikerjakan oleh dredger nantinya akan ditangani oleh eksavator,” ungkap Arizal.
Suratman, Ketua P3UW Lampung, melalui Divisi Alat Berat dan Bidang Infrastruktur Budidaya, menambahkan bahwa pengiriman dredger ke DAM 4 diakhiri sebagai sebuah kado akhir tahun 2023 untuk para petambak.
Dia menjelaskan bahwa kondisi saluran pasok DAM 4 hampir tidak berfungsi akibat pendangkalan dan sedimentasi lumpur yang signifikan.
“Sehingga menghambat aliran air yang akan masuk dari laut. Harapannya, setelah dilakukan normalisasi dan optimalisasi, saluran pasok dan pintu DAM ini akan memberikan pasokan air baku yang lebih baik untuk budidaya udang, memastikan keberlanjutan usaha petambak dan meningkatkan hasil produksi,” ujar Suratman.
DAM Blok 4 sendiri memiliki peran krusial dalam pengairan tambak udang di Blok 3 Kampung Bumi Dipasena Utama dan Blok 4 Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, dengan luas mencapai 499 hektare.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap industri perikanan lokal, meningkatkan kesejahteraan petambak, dan memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan di daerah tersebut.