Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal, memberikan apresiasi tinggi terhadap digelarnya Lampung Fashion Tendance sebagai wadah untuk semakin mengembangkan industri wastra dan fashion di daerah tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Riana Sari saat beliau menghadiri dan membuka Lampung Fashion Tendance yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Lampung.
Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Radisson Lampung pada Selasa, 12 Desember 2023.
“Saya sangat mengapresiasi munculnya berbagai inisiatif positif yang turut memajukan Lampung, khususnya dalam dunia fashion sebagaimana gelaran Lampung Fashion Tendance ini,” ujar Riana.
Menurutnya, para desainer Lampung yang tergabung dalam APPMI menunjukkan kreativitas luar biasa dalam menyelenggarakan acara ini.
Beliau memberikan dorongan agar terus berkarya, dan berjanji untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan semacam ini karena menjadi bukti nyata bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lampung berkembang pesat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Riana menjelaskan bahwa banyak perajin Lampung telah berhasil naik kelas, didukung oleh pembinaan dan bimbingan, serta partisipasi dalam acara nasional dan internasional.
“Kerajinan Provinsi Lampung alhamdulillah sudah semakin baik, semakin halus pembuatannya dan sudah semakin digemari,” katanya.
Ketua Dekranasda Provinsi Lampung juga mengajak para desainer untuk terus berkolaborasi dengan perajin setempat. Baginya, hasil karya perajin yang diolah oleh desainer dapat menciptakan produk yang luar biasa.
Riana menegaskan bahwa Lampung memiliki beragam wastra sebagai bagian dari warisan budaya, termasuk tapis yang sudah terkenal, tenun, tampan, sulam usus, sulam jelujur, maduaro, tumbung manuk, dan lainnya.
Semua ini masih terbuka untuk dikembangkan dan dikreasikan menjadi karya seni.
“Kita harus sama-sama bangga memakai wastra yang ada di Provinsi Lampung. Untuk melestarikan dan mengembangkan wastra di Lampung tidak hanya tugas dari Dekranasda dan pemerintah, tetapi seluruh rakyat Lampung berkesempatan untuk selalu melestarikan budaya dan wastra ini,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Riana berharap dapat menjadi momentum kebangkitan fashion Lampung dan menjadi penyemangat bagi para perajin dan desainer di Lampung untuk terus berkarya.
“Ibu Riana juga berharap bahwa ini bukan hanya menjadi gelaran pertama dan terakhir, tetapi menjadi kegiatan tahunan yang ditunggu-tunggu oleh para desainer. Selalu berinovasi dan selalu melestarikan wastra-wastra yang ada di Provinsi Lampung,” katanya.
Lampung Fashion Tendance diikuti oleh 27 desainer, termasuk desainer dari luar Provinsi Lampung seperti Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
Ketua APPMI Lampung, Ida Giriz, menambahkan bahwa dengan semakin berkembangnya industri wastra dan fashion di Lampung, daerah ini akan menjadi episentrum dalam pengembangan fashion di Indonesia.
“Mari berkarya, tingkatkan industri fashion, UMKM berjaya, wastra berjaya, Lampung semakin jaya,” ujar Ida.