Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Pada Kamis (4/4/2024), Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lampung Selatan menggelar kampanye Wajib Halal Oktober (WHO) di Pasar Inpres Kalianda Lampung Selatan.
Program ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia oleh Kementerian Agama RI.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lampung Selatan, Ashari, yang didampingi oleh Ketua Satgas WHO Kementerian Agama Lampung Selatan, Abdul Haris, menjelaskan bahwa kampanye WHO tersebut bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada pedagang makanan, minuman, industri kecil menengah (IKM), dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tentang pentingnya memiliki sertifikat halal dari Kementerian Agama secara gratis hingga 17 Oktober 2024.
“Jika hingga 17 Oktober 2024 pedagang makanan, minuman UMKM belum mendaftarkan usahanya ke Kementerian Agama, maka makanan yang dijual dapat dianggap haram atau dipertanyakan kehalalannya. Untuk menghindari hal tersebut, kami mendorong pedagang segera mendaftarkan usahanya ke Kementerian Agama agar mendapatkan sertifikat ‘Halal’. Setelah tanggal tersebut, pedagang yang belum mendaftar akan dikenakan biaya yang cukup besar,” jelas Ashari.
Ashari menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan seluruh komponen Kementerian Agama, termasuk Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di 17 kecamatan.
“Ini merupakan sosialisasi berskala nasional yang bertujuan untuk memastikan bahwa pedagang makanan, minuman, dan UMKM yang belum memiliki sertifikat halal dapat mengurusnya secara gratis. Mereka hanya perlu mendaftar ke Kementerian Agama dengan mengisi formulir yang disediakan, serta membawa KTP dan IMB dari Perizinan Kabupaten. Prosesnya akan segera diproses oleh petugas Kantor Kementerian Lampung Selatan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ashari menjelaskan bahwa Kementerian Agama Lampung Selatan menyosialisasikan program WHO di berbagai kecamatan, seperti Kalianda, Rajabasa, Penengahan, Bakauheni, Palas, Seragi, Sidomulyo, Candipuro, Ketibung, Tanjung Bintang, dan Merbau Mataram.
Sementara itu, Ketua Satgas WHO, Abdul Haris, menegaskan bahwa dalam sosialisasi di Pasar Inpres Kalianda, ada tiga hal utama yang disampaikan.
Pertama, terkait pentingnya memiliki sertifikat halal untuk makanan dan minuman.
Kedua, mengenai bahan-bahan pembantu seperti bumbu yang harus memenuhi standar halal.
Dan ketiga, terkait rumah penyembelihan hewan (RPH) dan rumah penyembelihan unggas (RPU) yang juga harus memperoleh sertifikat halal.
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pedagang makanan, minuman, serta pelaku UMKM lainnya terhadap kebutuhan sertifikat halal demi menjaga kepercayaan konsumen serta memenuhi standar kehalalan produk.