BERITA

Kelima Mahasiswa Unila Raih Juara Kompetisi Mediasi Alsa Lex Weeks di Unpad dengan Membahas Topik Tanah Ulayat Pasaman Barat

27
×

Kelima Mahasiswa Unila Raih Juara Kompetisi Mediasi Alsa Lex Weeks di Unpad dengan Membahas Topik Tanah Ulayat Pasaman Barat

Sebarkan artikel ini
Angkat Topik Tanah Ulayat Pasaman Barat, Lima Mahasiswa Unila ini Juarai Kompetisi Mediasi Alsa Lex Weeks di Unpad
Angkat Topik Tanah Ulayat Pasaman Barat, Lima Mahasiswa Unila ini Juarai Kompetisi Mediasi Alsa Lex Weeks di Unpad

Media90 – Lima mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) baru-baru ini meraih juara kedua dalam kompetisi mediasi bergengsi, Alsa Lex Weeks, yang diselenggarakan oleh Alsa Local Chapter Universitas Padjajaran (Unpad).

Kompetisi ini berlangsung pada 7 September 2024 dan merupakan bagian dari perlombaan peradilan semu tingkat internasional yang fokus pada subperadilan alternatif penyelesaian sengketa secara mediasi.

Kelima mahasiswa Unila yang berprestasi adalah Faisal Alsy, Teresia Rosa Yudhanti, Kezya Luzanta Felyza, Aziz Alqodri, dan Puji Rahayu.

Mediasi adalah metode alternatif penyelesaian sengketa yang menghindari proses peradilan formal, menawarkan solusi di luar pengadilan.

Alsa Lex Weeks memfokuskan perlombaan pada mediasi karena semakin banyak digunakan dalam penyelesaian masalah hukum saat ini.

Baca Juga:  Kejayaan Mahasiswa Fakultas Hukum Unila sebagai Pemenang Tertinggi dalam Kompetisi Esai IFoPH di Universitas Airlangga

Kompetisi ini melalui beberapa tahapan, yaitu pendaftaran, seleksi berkas, pengumuman finalis, dan simulasi mediasi.

Setiap peserta harus menyiapkan berkas persidangan yang dinilai oleh dewan juri. Dari banyak universitas yang mendaftar, hanya lima tim yang berhasil mencapai babak final: Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Syiah Kuala, Universitas Ahmad Dahlan, dan Unila.

Kelima universitas finalis mempresentasikan simulasi mediasi secara langsung di Fakultas Hukum Unpad.

Tim Unila menunjukkan dedikasi dan keterampilan tinggi, berfokus pada isu sengketa tanah ulayat di Pasaman Barat, Sumatera Barat, antara masyarakat adat dan perusahaan kelapa sawit.

Perseteruan terjadi karena perusahaan melakukan pengolahan lahan di tanah ulayat yang seharusnya menjadi hak masyarakat adat.

Baca Juga:  Menyulam Keunggulan SDM: Konferensi Internasional ULICoSS dan Ulicoste oleh Unila

Faisal Alsy, salah satu anggota tim Unila, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. Meski awalnya tim merasa pesimis karena harus bekerja mandiri tanpa dukungan organisasi kemahasiswaan dan waktu persiapan yang singkat, mereka akhirnya merasa sangat puas setelah berhasil mencapai babak final dan meraih juara.

“Ada rasa gugup karena harus menampilkan simulasi mediasi yang terbaik, tapi setelah selesai dan mendapatkan juara, kami merasa lega,” ujar Faisal Alsy pada Selasa (17/9/2024).

Dengan waktu persiapan yang relatif singkat, hasil yang dicapai merupakan pencapaian yang memuaskan bagi Faisal dan tim.

Mereka berharap prestasi ini akan memotivasi mahasiswa Fakultas Hukum Unila lainnya untuk berkontribusi dan meraih prestasi di masa depan.

Baca Juga:  Menjelajahi Kekuatan Penyembuhan Obat Herbal India: Kuliah Khusus Farmasi di Universitas Malahayati

“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan kompetisi dan dedikasi, prestasi bisa diraih oleh siapa saja dan dari mana saja,” tambah Faisal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *