BERITA

Kehilangan Dermaga Apung Pulau Sebuku: Warga Lampung Selatan Khawatir dengan Kesulitan Mendarat

246
×

Kehilangan Dermaga Apung Pulau Sebuku: Warga Lampung Selatan Khawatir dengan Kesulitan Mendarat

Sebarkan artikel ini
Dermaga Apung Pulau Sebuku Lampung Selatan Hilang, Warga Resah karena Sulit Mendarat
Dermaga Apung Pulau Sebuku Lampung Selatan Hilang, Warga Resah karena Sulit Mendarat

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Warga Kepulauan Sebuku, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, saat ini hidup dalam kegelisahan akibat lenyapnya dermaga apung bantuan dari pemerintah pusat.

Dermaga berbantalan biru dan kuning, yang telah menjadi pusat aktivitas masyarakat sejak era Bupati Rycko Menoza, telah menghilang dari Sumur Tua, Kepulauan Sebuku, Kecamatan Rajabasa selama dua bulan terakhir.

Dermaga apung tersebut merupakan hasil hibah Kementerian Kelautan dan Perikanan RI melalui Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan, bertujuan untuk mendukung aktivitas masyarakat Kepulauan Sebuku.

Namun, kini warga terpaksa harus terjun langsung dari kapal dan melompat ke laut ketika hendak mendarat di Pulau Sebuku.

Menurut penuturan warga setempat, dermaga apung tersebut pernah diusulkan untuk dipindahkan ke Desa Kunjir pada Agustus 2023 oleh seorang bernama Yudis.

Usulan tersebut didasarkan pada asas manfaat, dengan klaim bahwa dermaga minim digunakan oleh warga Pulau Sebuku.

Meskipun ada pernyataan dari pemangku kebijakan setempat yang disebutkan telah setuju untuk pemindahan, Kepala Dinas Perikanan Lampung Selatan, Dwi Jatmiko, mengaku belum dapat memastikan pemindahan tersebut.

Dalam keterangannya, Dwi Jatmiko menyebut bahwa pihaknya belum mengecek secara langsung keberadaan dermaga apung yang dipermasalahkan.

Bahkan, surat pernyataan persetujuan warga untuk pemindahan belum diverifikasi oleh pihak dinas.

Camat Rajabasa, Sabtudin, mengungkapkan ketidaktahuannya terkait keberadaan dermaga hingga dilakukannya pengecekan ke Desa Kunjir.

Material bantalan dan kuncian yang diduga berasal dari Pulau Sebuku ditemukan dalam kondisi terbongkar di desa tersebut. Sabtudin mengaku terkejut dan berencana turun langsung ke Pulau Sebuku untuk menyelidiki lebih lanjut.

Sekretaris Daerah Thamrin, meski dihubungi terkait persoalan ini, belum dapat memberikan keterangan gamblang karena belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.

Warga Pulau Sebuku berharap agar pemerintah segera menindaklanjuti masalah ini agar mereka dapat kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman.

Keberlanjutan pemindahan dermaga apung ke Desa Kunjir juga menjadi sorotan utama yang memerlukan klarifikasi dari pihak berwenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *