BERITA

Inovasi Dosen Polinela: Pengembangan Machine Learning untuk Deteksi Penyakit Anggrek

163
×

Inovasi Dosen Polinela: Pengembangan Machine Learning untuk Deteksi Penyakit Anggrek

Sebarkan artikel ini
Dosen Polinela Ciptakan Machine Learning Guna Deteksi Penyakit pada Anggrek
Dosen Polinela Ciptakan Machine Learning Guna Deteksi Penyakit pada Anggrek

Media90 – Deteksi dini penyakit pada daun tanaman anggrek sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup dan produktivitas tanaman ini.

Dengan mengenali jenis penyakit yang menyerang, petani dan pelaku industri hortikultura dapat dengan cepat mengambil langkah penanggulangan yang tepat, mengurangi risiko kerusakan.

ads
ads

Mengakui pentingnya deteksi dini, tim peneliti dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) telah mengembangkan teknologi berbasis machine learning untuk mendeteksi penyakit pada daun anggrek, komoditas unggulan di Indonesia.

Teknologi ini dirancang untuk membantu petani menjaga kualitas dan kuantitas budidaya anggrek mereka.

Tim peneliti, dipimpin oleh Oki Arifin, S.Kom., M.Cs dari Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL), berkolaborasi dengan Dewi Kania Widyawati, S.Kom, M.Kom., Rima Maulini, S.Kom., M.Kom., Dwirgo Sahlinal, S.T., M.Eng. dari Program Studi Manajemen Informatika (MI), serta Zuriati, S.Kom., M.Kom dari Program Studi Teknologi Rekayasa Internet (TRI).

Baca Juga:  Universitas Teknokrat Indonesia Adakan Jalan Sehat dan Senam Aerobik dengan Banyak Hadiah Seru

Penelitian ini juga melibatkan mahasiswa sebagai bagian penting dalam pengembangan teknologi ini.

Penelitian ini didanai oleh DIPA Politeknik Negeri Lampung tahun 2024, mencerminkan komitmen institusi dalam mendorong inovasi di sektor teknologi pertanian.

Hasil penelitian adalah sistem identifikasi penyakit daun anggrek berbasis morfologi menggunakan machine learning, dengan algoritma random forest untuk klasifikasi.

Penelitian ini fokus pada ekstraksi fitur morfologi daun seperti rectangularity, elongation, eccentricity, compactness, solidity, convexity, dan roundness.

Fitur-fitur ini menjadi indikator utama untuk mengidentifikasi gejala penyakit anggrek.

Data penelitian dikumpulkan dari foto daun anggrek yang bergejala di Floriculture Polinela, yang kemudian diproses melalui tahapan preprocessing termasuk pemotongan gambar dan konversi ke bentuk biner dengan segmentasi thresholding dan deteksi tepi.

Baca Juga:  Ekspedisi Pelajar SMKN 1 Marga Sekampung dalam Dunia IoT di Kampus Unggulan, The Best Darmajaya

Teknologi machine learning dipilih karena kemampuannya menghasilkan model identifikasi penyakit dengan akurasi tinggi, yang diuji menggunakan matriks konfusi.

Pengujian menunjukkan hasil yang sangat akurat, menjadikan model ini solusi potensial dalam deteksi dini penyakit anggrek.

Penelitian ini didukung oleh Teaching Factory Floriculture Farm dari Program Studi Hortikultura Polinela sebagai mitra utama.

“Ke depan, kami berharap hasil penelitian ini menghasilkan model identifikasi penyakit anggrek yang akurat dan siap digunakan oleh petani serta pelaku industri anggrek,” ujar Oki Arifin.

Dewi Kania Widyawati menambahkan, teknologi ini diharapkan dapat membantu petani anggrek dalam deteksi dini penyakit, sehingga tindakan tepat dapat segera diambil untuk menjaga kesehatan tanaman.

Baca Juga:  Semangat Calon Mahasiswa Baru IIB Darmajaya dalam Mengikuti Trial Class Prodi Bisnis Digital

Sementara Zuriati menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri sebagai kunci pengembangan solusi yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan petani di lapangan.

Tim peneliti berharap hasil penelitian ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri hortikultura, khususnya budidaya anggrek.

Penggunaan teknologi machine learning diharapkan memperkuat inovasi di sektor pertanian, membantu petani meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, serta mengurangi kerugian akibat penyakit tanaman.

Dengan kolaborasi antara akademisi, industri, dan petani, Polinela berkomitmen mendukung keberlanjutan dan kemajuan sektor pertanian di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *