Media90 – Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung melaporkan bahwa ekonomi Provinsi Lampung tumbuh sebesar 4,81 persen pada triwulan ketiga tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Berdasarkan data yang dirilis, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp125,59 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat Rp72,90 triliun.
Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis, menyampaikan bahwa dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun 2023, ekonomi Lampung berhasil tumbuh 4,81 persen.
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiga 2024 ini meningkat 0,75 persen dibandingkan triwulan kedua dan mencatatkan kenaikan kumulatif sebesar 4,33 persen dari awal tahun 2024 hingga triwulan ketiga.
Dominasi Sektor Pertanian
Pada triwulan ketiga ini, sektor pertanian tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap PDRB Lampung, dengan kontribusi sebesar 27,34 persen.
Disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,41 persen, serta perdagangan dengan kontribusi 13,97 persen. Ketiga sektor ini secara total menyumbang 60,73 persen dari PDRB Lampung.
Namun, tidak semua sektor mengalami pertumbuhan positif. Sektor pertanian dan pengadaan listrik serta gas justru mengalami kontraksi.
Meskipun sektor pertanian terkontraksi sebesar 1,14 persen, sektor industri pengolahan dan perdagangan tumbuh signifikan, masing-masing sebesar 10,54 persen dan 7,87 persen.
Secara keseluruhan, 77,05 persen dari total PDRB Lampung triwulan ketiga 2024 berasal dari sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan transportasi.
Lapangan Usaha dengan Pertumbuhan Tertinggi
Menurut data BPS, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi secara yoy adalah sektor transportasi dan pergudangan yang mencapai 10,97 persen, disusul industri pengolahan sebesar 10,54 persen, dan jasa lainnya sebesar 9,50 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Lampung kali ini dipicu oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan arus barang, aktivitas industri makanan, serta berbagai festival dan kegiatan politik menjelang pilkada serentak,” jelas Atas Parlindungan Lubis.
Sektor industri pengolahan tercatat sebagai penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Lampung, dengan kontribusi sebesar 1,88 persen.
Selain itu, sektor perdagangan menyumbang 1,11 persen, sementara sektor transportasi dan pergudangan berkontribusi 0,69 persen, dan sektor informasi serta komunikasi (Infokom) memberikan kontribusi 0,50 persen.
Komponen Pengeluaran: Konsumsi Rumah Tangga Dominan
Dari sisi pengeluaran secara yoy, pertumbuhan ekonomi Lampung masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 60,94 persen terhadap PDRB.
Disusul oleh komponen ekspor sebesar 59,51 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 29,99 persen.
Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95 persen, sementara komponen ekspor meningkat tajam hingga 14,01 persen, didorong oleh peningkatan volume dan nilai ekspor antar daerah dan luar negeri.
Namun, komponen PMTB mencatat pertumbuhan terendah dengan kenaikan hanya sebesar 1,30 persen.
Kontribusi Spasial: Lampung Tengah Penyumbang Terbesar
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh kabupaten/kota di Lampung selama triwulan kedua 2024.
Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Lampung, yakni sebesar 20,21 persen.
Disusul oleh Kota Bandar Lampung dengan kontribusi sebesar 16,07 persen, dan Lampung Selatan sebesar 12,44 persen.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan kedua 2024 tercatat di Kabupaten Mesuji dengan laju sebesar 7,32 persen, sedangkan Lampung Barat mencatat pertumbuhan paling rendah, yaitu sebesar 0,93 persen.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui data PDRB triwulanan kabupaten/kota di Lampung hingga triwulan ketiga tahun 2024, BPS akan merilisnya di situs web resmi BPS kabupaten/kota pada 16 Desember 2024.