OTOMOTIF

Perbedaan Terlihat: Jarak Tempuh Wuling Cloud EV dan BYD Dolphin

100
×

Perbedaan Terlihat: Jarak Tempuh Wuling Cloud EV dan BYD Dolphin

Sebarkan artikel ini
Beda Tipis Jarak Tempuh Wuling Cloud EV Dan BYD Dolphin
Beda Tipis Jarak Tempuh Wuling Cloud EV Dan BYD Dolphin

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kedua mobil listrik, Wuling Cloud EV dan BYD Dolphin, menjadi sorotan karena menawarkan pilihan yang menarik bagi konsumen di Indonesia dengan rentang harga sekitar Rp400 jutaan.

Namun, salah satu pertanyaan utama yang muncul adalah seberapa jauh mereka bisa melaju dengan sekali pengecasan penuh?

Wuling telah mengklaim bahwa jarak tempuh maksimal Cloud EV hanya berbeda tipis dengan BYD Dolphin, yakni sekitar 30 km.

Meski belum ada tanggal pasti untuk peluncurannya, perkiraan menyebutkan bahwa Wuling Cloud EV akan hadir di pertengahan Mei 2024 ini.

Sebelumnya, Wuling telah memberikan perkiraan harga sekitar Rp410 juta untuk wilayah Jakarta.

Meskipun klaim jarak tempuh Cloud EV mencapai 460 km dalam sekali pengecasan penuh, sayangnya Wuling belum mengungkapkan apakah angka ini didasarkan pada pengetesan NEDC atau WLTP.

Informasi tentang kapasitas baterai juga masih menjadi misteri. Namun demikian, Wuling memastikan bahwa Cloud EV akan ditenagai oleh motor elektrik dengan tenaga sebesar 100 kW.

Baca Juga:  MG Rencanakan Kejutan Elektrifikasi: Siap Produksi 2 Model Mobil Listrik Terbaru di Cikarang pada Tahun 2024

Sementara itu, BYD Dolphin telah lebih dulu meluncur secara resmi di Indonesia pada Februari 2024.

Harga yang diumumkan oleh BYD Motor Indonesia, terutama untuk varian Premium, adalah Rp425 juta on the road Jakarta.

Mobil listrik hatchback ini diklaim memiliki jarak tempuh maksimal 490 km menurut standar NEDC.

Perbedaan signifikan antara kedua mobil ini terletak pada ekosistem pengecasannya. Cloud EV menggunakan konektor GB/T yang lebih cocok untuk pengisian di rumah atau tempat tinggal pemiliknya, sementara Dolphin menggunakan konektor AC Type 2 dan DC CCS 2 yang lebih kompatibel dengan stasiun pengisian umum.

Dengan adanya pilihan yang semakin beragam di pasar mobil listrik Indonesia, konsumen dapat mempertimbangkan tidak hanya faktor harga dan jarak tempuh, tetapi juga ketersediaan infrastruktur pengecasan yang mendukung kebutuhan mereka sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *