Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Camshaft, salah satu komponen terpenting dalam mesin mobil, memainkan peran krusial dalam mengatur buka-tutup valve berdasarkan firing order.
Keberadaan camshaft memiliki dampak signifikan pada mekanisme valve, yang menjadi fokus utama bagi banyak produsen otomotif untuk meningkatkan performa dan efisiensi konsumsi bahan bakar kendaraan mereka.
Fungsi Camshaft pada Mesin Mobil
Mengutip informasi dari situs web Auto2000, terdapat empat fungsi utama camshaft pada mesin mobil:
- Mengatur Buka Tutup Valve Berdasarkan Firing Order: Camshaft memiliki bentuk seperti pipa panjang dengan tonjolan-tonjolan yang disebut cam lobe. Tonjolan ini terhubung dengan rocker arm yang menggerakkan valve. Ketika camshaft berputar, cam lobe akan mendorong rocker arm untuk membuka atau menutup valve, mengikuti firing order yang telah diatur. Valve berfungsi sebagai saluran intake dan exhaust, dan camshaft dan valve biasanya terletak di cylinder head mesin kendaraan.
- Memutar Poros Distributor: Fungsi camshaft selanjutnya adalah memutar poros distributor dalam sistem pengapian. Meskipun tidak semua mobil saat ini menggunakan poros distributor, jika digunakan, camshaft memainkan peran penting dalam menggerakkannya.
- Menggerakkan Poros Fuel Pump: Camshaft juga berperan dalam sistem bahan bakar kendaraan dengan memerintahkan fuel pump untuk memompa bahan bakar. Camshaft memiliki cam lobe khusus yang terhubung dengan fuel pump, sehingga ketika camshaft berputar, poros fuel pump akan bergerak dan memompa bahan bakar.
- Memberi Sinyal Kepada Camshaft Position Sensor: Putaran camshaft dipantau oleh camshaft position sensor yang biasanya terletak di tutup timing belt. Sensor ini bertugas untuk menentukan timing isap atau penginjeksian bahan bakar, memungkinkan mesin untuk beroperasi secara optimal.
DOHC vs. SOHC
Ketika Anda mencari kendaraan baru, mungkin Anda akan menemukan istilah DOHC (Double Over Head Camshaft) atau SOHC (Single Over Head Camshaft) dalam spesifikasi mesin kendaraan tersebut.
DOHC mengindikasikan bahwa mesin memiliki dua camshaft di cylinder head-nya, sementara SOHC hanya memiliki satu camshaft.
SOHC (Single Over Head Camshaft):
Mesin SOHC memiliki satu camshaft yang mengatur buka-tutup intake valve dan exhaust valve.
Camshaft ini terletak di antara dua rocker arm shaft yang mengendalikan masing-masing valve.
Mesin SOHC umumnya memiliki 2 valve per silinder, yaitu satu intake valve dan satu exhaust valve, atau tiga valve dengan satu intake valve dan dua exhaust valve.
DOHC (Double Over Head Camshaft):
Mesin DOHC memiliki dua camshaft independen di dalam cylinder head.
Satu camshaft mengatur intake valve dan yang lainnya mengatur exhaust valve.
Dengan konfigurasi ini, masing-masing silinder bisa memiliki empat valve, terdiri dari dua intake valve dan dua exhaust valve.
Mesin DOHC memiliki potensi untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar dan air flow yang lebih baik karena camshaft terhubung langsung dengan valve.
Perbandingan Antara DOHC dan SOHC:
Keunggulan dan kelemahan DOHC dan SOHC memiliki perbedaan masing-masing:
- DOHC memiliki desain yang lebih kompleks, sehingga biaya produksinya cenderung lebih tinggi, sementara SOHC memiliki komponen yang lebih sedikit, sehingga bobotnya lebih ringan.
- SOHC cenderung memberikan torsi yang lebih baik pada putaran mesin rendah dan menengah, sementara DOHC memberikan tenaga dan torsi yang lebih baik pada putaran atas.
- DOHC dapat mendukung RPM mesin yang lebih tinggi, sementara SOHC biasanya lebih hemat dalam konsumsi bahan bakar dan cara kerjanya yang hemat energi.
- Teknologi katup variabel dapat diimplementasikan pada kedua jenis mesin untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa.
Teknologi Katup Variabel
Sebagian besar produsen otomotif besar memiliki teknologi katup variabel masing-masing, seperti Variable Valve Timing & Lift Electronic Control (VTEC) milik Honda atau Variable Valve Timing (VVT) milik Toyota.
Teknologi katup variabel mengatur timing dan lift valve secara dinamis, sesuai dengan putaran mesin saat itu.
Misalnya, sistem VTEC milik Honda memiliki camshaft dengan cam lobe berprofil pendek dan panjang.
Pada putaran mesin rendah, cam lobe pendek digunakan untuk menggerakkan valve, yang menghasilkan air flow dan valve lift yang normal.
Namun, saat putaran mesin meningkat, cam lobe panjang akan digunakan, meningkatkan air flow dan valve lift, yang menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Teknologi katup variabel memungkinkan produsen otomotif untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar dan performa mesin kendaraan pada berbagai putaran mesin.
Untuk melaksanakan rencana ini, camshaft memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur buka-tutup valve sesuai dengan kebutuhan mesin.
Kesimpulannya, camshaft adalah salah satu komponen kunci dalam mesin mobil yang mengatur valve dan mendukung teknologi katup variabel.
Pilihan antara DOHC dan SOHC tergantung pada preferensi dan kebutuhan pengemudi, serta kemampuan produksi dan tujuan produsen.
Teknologi katup variabel adalah salah satu inovasi yang membantu meningkatkan efisiensi dan performa mesin modern.