Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Kelelahan atau fatigue seringkali menjadi masalah yang muncul tanpa disadari saat mengemudi mobil. Kondisi ini bisa sangat berbahaya, terutama ketika sedang melakukan perjalanan jauh, seperti saat arus balik Lebaran.
Penting bagi para pengemudi untuk mengenali gejala kelelahan dan mencari solusinya agar bisa menghindari risiko kecelakaan serta menjaga kenyamanan dalam perjalanan.
Mengemudi mobil dalam perjalanan jauh memerlukan kondisi fisik yang prima dan tidak mudah lelah. Ini sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan.
Sayangnya, seringkali pengemudi terpaksa memaksakan diri untuk tetap mengemudi meskipun merasa kurang fit.
Padahal, mengemudi bukanlah hal yang bisa dianggap enteng. Diperlukan konsentrasi yang tinggi, dan kehilangan fokus sejenak saja bisa berujung pada kecelakaan.
Ada juga pengemudi yang pada awalnya merasa segar dan bugar, namun tiba-tiba merasakan penurunan konsentrasi di tengah perjalanan tanpa disadari. Hal ini merupakan tanda bahwa pengemudi tersebut mulai mengalami kelelahan.
Menurut Jusri Pulubuhu, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengemudi dalam kondisi kelelahan parah dapat sangat membahayakan.
Oleh karena itu, penting bagi para pengemudi untuk dapat mengidentifikasi tanda-tanda kelelahan saat sedang mengemudi.
Berikut adalah beberapa gejala kelelahan yang perlu dikenali saat mengemudi:
1. Pikiran Melayang
Salah satu tanda kelelahan adalah ketika pikiran mulai melayang dan sulit untuk tetap fokus pada jalan.
2. Kedipan Mata Melambat
Kedipan mata yang lambat atau sensasi pegal pada tubuh bisa menjadi tanda bahwa tubuh mulai lelah.
3. Menguap
Menguap berulang kali juga merupakan tanda kelelahan saat mengemudi.
Bagi para pengemudi yang mulai merasakan gejala kelelahan, ada beberapa solusi sementara yang dapat dilakukan, seperti menstimulasi otak.
Dengan merangsang otak untuk tetap aktif dan mencoba menyikapi situasi di jalan, pengemudi dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan fokus saat mengemudi.
Selain itu, percikan air ke wajah atau melakukan stretching juga dapat membantu memberikan kebugaran dan mengurangi rasa kantuk.
Namun, perlu diingat bahwa solusi ini hanya bersifat sementara, dan tidak efektif jika kelelahan sudah sangat dalam.
Yang tidak kalah penting adalah untuk mengambil istirahat setiap 4 jam atau dalam durasi maksimal 8 jam per hari saat melakukan perjalanan jauh.
Istirahat yang cukup akan membantu mengembalikan stamina dan konsentrasi sehingga perjalanan dapat dilanjutkan dengan lebih aman dan nyaman.
Dengan mengenali gejala kelelahan saat mengemudi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya, para pengemudi dapat memastikan keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya.
Ingatlah bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama saat berada di jalan.