OTOMOTIF

Mengapa Mobil Station Wagon Volvo Sering ‘Dihilangkan’ dari Daftar Belanja?

228
×

Mengapa Mobil Station Wagon Volvo Sering ‘Dihilangkan’ dari Daftar Belanja?

Sebarkan artikel ini
Kenapa Station Wagon Merek Volvo Banyak ‘Dijauhi’
Kenapa Station Wagon Merek Volvo Banyak ‘Dijauhi’

Media90 (media.gatsu90rentcar.com) – Mendengar kata Volvo station wagon mungkin terasa kurang akrab bagi sebagian orang di Indonesia, meskipun bagi para pecinta mobil, mobil ini tetap menjadi objek keinginan yang menggoda.

Di Indonesia, mobil berjenis station wagon memang bukan merupakan pilihan utama. Di antara merek Eropa, Volvo station wagon tampaknya lebih jarang terlihat dan didengar.

Ketika orang membicarakan station wagon, mereka cenderung memikirkan merek seperti Mercedes-Benz dan BMW.

Namun, apa sebenarnya yang membuat station wagon Volvo kurang diminati di Tanah Air? Mari kita bahas beberapa alasan di balik hal ini.

Biaya Perawatan Tinggi

Menurut Aldi Prihaditama, seorang penggemar mobil tua, biaya perawatan Volvo wagon cukup mahal, terutama untuk model-model yang sudah berusia lebih dari 20 tahun, seperti seri 9 dan V70.

Baca Juga:  Kabarnya Akan Meluncur Juli, Ini Tampilan Suzuki Engage yang Terungkap

Contohnya, untuk mengganti turbo yang bocor pada Volvo seri 9, dibutuhkan biaya yang cukup besar.

Harga selang turbo orisinil saja bisa mencapai Rp4 jutaan, sedangkan untuk sepasang turbo orisinil bisa mencapai lebih dari Rp14 juta.

Sulit untuk Diperbaiki

Selain biaya perawatan yang tinggi, mobil Volvo juga sulit untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan, terutama dalam hal penggantian suku cadang dengan merek lain. Ini bisa mengakibatkan masalah serius dalam kinerja mobil.

Harga Komponen Mahal

Harga komponen mesin Volvo, terutama untuk model V70, juga terbilang mahal.

Komponen seperti laher roda dan engine mounting bisa menguras kantong, sehingga membuat orang beralih ke merek Eropa lain yang lebih terjangkau dalam hal perawatan.

Baca Juga:  Memahami Ragam, Persyaratan, dan Proses Pembuatan SIM C Tahun 2023

Faktor-faktor lain yang Membuat Peminat Volvo Station Wagon Semakin Sedikit

Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa hal lain yang menyebabkan minat terhadap station wagon merek Volvo semakin menurun di Indonesia, antara lain:

  • Semakin sedikitnya bengkel spesialis Volvo yang bisa ditemui, karena banyak mekanik yang sudah pensiun atau tutup usia.
  • Interior yang rentan rusak akibat iklim tropis di Indonesia.
  • Asosiasi mobil station wagon dengan mobil jenazah di masa lalu, yang membuatnya kurang populer di masyarakat.

Sejarah Station Wagon di Berbagai Negara

Meskipun kurang populer di Indonesia, station wagon memiliki sejarah panjang di berbagai negara.

Di Jerman, Prancis, Swedia, Jepang, Korea Selatan, dan Australia, mobil ini telah menjadi bagian penting dari pasar otomotif sejak puluhan tahun yang lalu.

Baca Juga:  MG Hadirkan Subsidi PPN 10% bagi Pembeli Mobil Listrik Selama GIIAS 2023

Kesimpulan

Memiliki sebuah Volvo station wagon memang membutuhkan pengorbanan dan biaya yang tidak sedikit.

Tantangan dalam mendapatkan suku cadang dan mencari bengkel yang berkualitas juga tidak bisa dianggap remeh.

Jadi, apakah Anda masih tertarik untuk memburu mobil berjenis station wagon ini? Keputusan ada di tangan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *