Media90 – Berdasarkan hasil survei, ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa cemas untuk memiliki kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan oleh perusahaan penyedia data dan layanan riset, Populix.
Populix melakukan survei kepada 350 responden pemakai kendaraan listrik pada 15-25 Maret 2024.
Sampel responden yang diambil oleh perusahaan tersebut menyasar daerah Jabodetabek, Makassar, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Dari sampel tersebut, 41 persen merupakan laki-laki, dan 15 persen perempuan dari kota-kota tersebut.
Dalam survei ini, Populix menggunakan berbagai jenis pertanyaan mulai dari pilihan ganda tunggal, pilihan ganda kompleks, skala likert, hingga jawaban singkat.
Hasil Survei:
- 65% responden masih merasa cemas untuk memiliki electric vehicle.
- 61% masih meragukan jarak tempuh yang dinilai terbatas.
- 49% cemas karena tidak semua bengkel menerima perbaikan pada bagian non-listrik.
- 43% menilai keterbatasan infrastruktur pengisian daya sebagai masalah.
- 42% mengaku lokasi pengisian daya sulit dijangkau.
Menurut CEO & Co-Founder Populix, Timothy Astandu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi terutama bagi regulator dan produsen mobil listrik. “Kolaborasi antara regulator dan produsen EV menjadi semakin krusial untuk mengatasi tantangan yang mendasar seperti aksesibilitas, jarak tempuh, biaya, hingga ketersediaan infrastruktur,” ujarnya di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Timothy juga menambahkan, “Banyak sekali respons yang mengatakan kalau sebelum keluar rumah sudah mengalkulasi jarak tempuh. Kekhawatiran ini nomor satu.”
Preferensi Pengisian Daya dan Kendaraan Listrik:
- 59% responden merasa nyaman melakukan pengisian daya di rumah.
- 15% hanya memilih Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
- 78% responden lebih memilih lokasi penukaran baterai kendaraan di merek resmi.
Kendaraan Listrik Pilihan Responden:
Sepeda Listrik:
- 79% responden menyatakan tertarik menggunakan sepeda listrik untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
- 62% untuk antar-jemput teman atau keluarga.
- 58% untuk mengunjungi teman, dan 23% untuk bekerja.
- Ekspektasi harga sepeda listrik: Rp4,7 juta dengan jarak tempuh 12,3 km.
- Merek yang populer: Uwinfly (32%), Exotic (22%), dan Polygon (12%).
Motor Listrik:
- 72% responden memilih motor listrik untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
- 57% untuk antar-jemput teman atau keluarga.
- 47% untuk bekerja, dan 46% untuk perjalanan dalam kota.
- Jarak tempuh yang ideal: 74,9 km dengan harga Rp18 jutaan.
- Merek yang populer: Volta (15%), Honda (15%), dan Polytron (13%).
Mobil Listrik:
- 71% responden akan menggunakan mobil listrik untuk mengunjungi teman atau keluarga.
- 69% untuk pemakaian dalam kota, 67% untuk bekerja.
- 63% untuk antar-jemput teman atau keluarga, dan 60% untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
- Harga mobil listrik yang ideal: Rp250 jutaan dengan jarak tempuh 261,1 km.
- Mobil listrik yang paling banyak digunakan: Wuling (57%), Hyundai (24%), dan Toyota (9%).
Hasil survei ini menunjukkan bahwa meskipun minat terhadap kendaraan listrik semakin meningkat, masih ada beberapa kekhawatiran dan tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik di Indonesia.